Mohon tunggu...
Fadila Rosyada Hariri
Fadila Rosyada Hariri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Digital Marketing, Business, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Belajar dari Kasus WRP Indonesia, Bagaimana Strategi Manajemen Krisis yang Baik?

6 Desember 2023   17:36 Diperbarui: 6 Desember 2023   17:57 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, brand WRP Indonesia banyak diperbicangkan di media sosial karena melakukan kesalahan yang menyebabkan krisis pada perusahaannya. Perusahaan juga telah melakukan kesalahan dalam strateginya untuk mengatasi krisis yang dihadapi. Artikel ini akan menguraikan strategi dan memberikan tips tentang bagaimana seharusnya perusahaan menghadapi situasi krisis yang dihadapinya. 

Kasus PHK dan Pelanggaran HAM Pada WRP Indonesia

Salah satu akun X bernama @xyliaxylio yang merupakan seorang pekerja di WRP Indonesia menceritakan pengalaman tidak mengenakannya bekerja di perusahaan tersebut.

Sang pemilik akun bercerita bahwa ia telah diperlakukan tidak adil. Pasalnya, ia mengalami ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah mengajukan hak cuti melahirkan.

Respons Negatif Netizen

Awalnya, sang pemiliki akun tidak mengungkap nama perusahaan yang diceritakannya. Namun, salah seorang netizen di kolom komentar berhasil mengungkap nama perusahaan sehingga WRP Indonesia mendapat banyak kecaman dari netizen di media sosialnya. 

Tidak hanya merasa kesal terhadap perlakuan tidak adil yang telah dilakukan WRP Indonesia, netizen juga kesal dengan respons perusahaan terhadap situasi tersebut. 

Tanggapan WRP dalam Menangani Krisis

Alih-alih meminta maaf secara tulus, WRP Indonesia malah melakukan press release yang menyatakan bahwa pihak mereka akan menunjuk kuasa hukum untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. 

Tidak hanya itu, beberapa netizen mengaku bahwa mereka telah mendapat direct message yang berisi ancaman dari tim legal WRP karena memberikan komentar negatif pada unggahan brand tersebut. 

Tentu saja, hal ini justru menambah kritik dari netizen dan berdampak pada citra perusahaan. Banyak yang berpendapat bahwa respons perusahaan terhadap krisis tidak tepat. 

Lalu, bagaimana langkah atau strategi yang seharusnya dilakukan perusahaan dalam menghadapi situasi krisis?

Bagaimana Strategi Manajemen Krisis yang Baik?

Scott Galloway, seorang profesor dari New York University menjelaskan beberapa cara yang tepat dalam menghadapi situasi krisis.

1. Komunikasi Teratur

Pemimpin harus hadir dan terlihat. Dalam situasi krisis, keberadaan pemimpin yang konsisten dapat membangun kepercayaan. Ketika pemimpin memberikan informasi yang transparan dan jujur, karyawan atau pun publik akan merasa lebih percaya terhadap perusahaan.

Pada kasus di atas, pimpinan dari WRP Indonesia, seharusnya sedari awal perusahaan melakukan permohonan maaf secara tulus kepada pihak yang mengalami kerugian dan juga publik.

2. Akui Masalahnya

Nyatakan dengan jelas dan transparan bahwa ada permasalahan. Publik mungkin tidak menyukai kesalahan, tetapi mereka benci jika perusahaan tidak mengakui kesalahannya. 

Respons dari WRP Indonesia terhadap kritik dari netizen melalui siaran pers terkesan kurang bersifat mendukung, seolah-olah perusahaan tidak terbuka terhadap kritik dan tidak mengakui kesalahan yang telah dilakukan.  

3. Overreact terhadap Permasalahan

Overreact di sini bukan berarti respons yang berlebihan, tetapi lebih kepada respons yang tegas dan cepat. Dalam hal ini, perusahaan perlu membayar ganti rugi lebih dari yang seharusnya kepada pihak yang dirugikan. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan peduli terhadap nasib pihak yang dirugikan dan siap mengambil langkah ekstra untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan. 

Siaran pers yang dilakukan oleh WRP, yang seolah-olah merupakan pembelaan diri, menunjukkan bahwa perusahaan tidak peduli dengan hak dan nasib dari karyawan yang dirugikan. 

Dari kasus WRP Indonesia yang tak berhasil mengatasi krisis, kita dapat menarik pelajaran berharga bahwa respons yang tepat dalam menghadapi krisis adalah kunci kesuksesan. Kita dapat menemukan bahwa keterbukaan, tanggung jawab, dan tindakan cepat membentuk dasar dari manajemen krisis yang efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun