Mohon tunggu...
Fadil Ahmad Muzakir
Fadil Ahmad Muzakir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Warga sipil

Sedang mencari jalan untuk pergi ke Tulehu

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa Itu Grassroots Football? Definisi dan Praktiknya di Indonesia

16 Juni 2023   19:48 Diperbarui: 18 Juni 2023   20:27 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, program grassroots football merupakan bentuk usaha UEFA untuk menjaga kesejahteraan sepak bola dan memastikan bahwa sepak bola tetap menjadi olahraga paling populer di benua Eropa untuk generasi selanjutnya.

Grassroots football di Indonesia

Sejauh ini PSSI tidak---atau belum---memberikan definisi khusus untuk grassroots football di Indonesia, tetapi definisi grassroots football di Indonesia kurang lebihnya sama dengan definisi versi AFC karena sepak bola Indonesia masih berada di bawah naungan AFC. Oleh karena itu, sepak bola Indonesia harus berpedoman kepada 10 prinsip grassroots football yang diinisiasi oleh AFC.

Berdasarkan definisi grassroots football versi AFC dan UEFA, kita bisa menyimpulkan bahwa grassroots football adalah permainan sepak bola yang dilakukan oleh non-profesional dan non-elit seperti sepak bola anak-anak, sepak bola remaja, sepak bola amatir, sepak bola veteran, dan sepak bola jalanan yang didorong oleh kecintaan dan rasa ingin berpartisipasi dalam sepak bola.

Di Indonesia, grassroots football atau sepak bola akar rumput cukup marak dimainkan oleh masyarakat. Contoh grassroots football di Indonesia yaitu liga tarkam, kompetisi sepak bola antar pelajar, sekolah sepak bola (SSB), fun football, football collective, dan sepak bola yang dimainkan oleh anak-anak di gang atau lapangan. Ciri grassroots football adalah ketika tidak berada di piramida sepak bola paling tinggi, maka itu termasuk kepada grassroots football.

Namun pada praktiknya, grassroots football di Indonesia memang sulit didefinisikan, hal ini diutarakan oleh Zen RS melalui kanal YouTube Pandit Football. Alasan mengapa grassroots football di Indonesia sulit didefinisikan karena Liga 1-nya pun masih seperti liga tarkam. Masih ada ciri-ciri grassroots football di sepak bola professional Indonesia, contohnya adalah jadwal Liga 1 yang berantakan, perizinan yang tidak jelas, dan kompetensi pemain yang meragukan.

Jadwal Liga 1 tidak teratur dan sering berubah sewaktu-waktu, hal ini berkaitan dengan perizinan dari berbagai pihak yang tidak jelas. Kemudian kompetensi pemain professional yang meragukan, di Liga 1 kita masih sering melihat jika ada pemain yang cedera di atas lapangan---apapun cederanya---pertolongan pertama yang diberikan oleh pemain lain adalah mengangkat perut. 

Selain itu, pemain professional masih banyak yang ikut tarkam jika liga sedang libur. Hal-hal seperti itulah yang menyulitkan dalam membedakan antara grassroots football dan sepak bola professional di Indonesia.

Menurut Zen RS, secara formal Liga 1 memang termasuk sepak bola professional, tapi secara praktik masih ada ciri-ciri grassroots football di dalamnya. Tentunya hal ini perlu lebih diperhatikan lagi oleh PSSI sebagai asosiasi tertinggi sepak bola di Indonesia untuk membenahi Liga 1 sebagai liga professional yang benar-benar "professional".

Sumber:

 https://www.the-afc.com/en/about_afc/technical/grassroots.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun