Mohon tunggu...
Fadil Ahmad Muzakir
Fadil Ahmad Muzakir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Warga sipil

Sedang mencari jalan untuk pergi ke Tulehu

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Resmi! Liga 1 Musim Depan Tanpa Suporter Tamu: Alasan, Kejanggalan, dan Kambing Hitam

8 Juni 2023   19:08 Diperbarui: 17 Juni 2023   08:36 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
People watching football at stadium during daytime photo – Free Barcelona Image on Unsplash 

Keputusan larangan away day ini jelas minumbulkan kritik dari berbagai pihak, khususnya supporter. Mengutip dari panditfootball.com, Presiden Pasoepati, menyakatan bahwa ini adalah keputusan konyol. Sebab, laga tandang bisa menjadi suatu sarana untuk mendamaikan kelompok supporter yang tidak akur. 

Senada dengan Presiden Pasoepati, Ketua Viking Persib Club menyatakan bahwa away day bisa dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi antar supporter. 

Larangan away day malah berpotensi menghilangkan momentum bagi para supporter yang sedang munuju jalur perdamaian. Sama seperti dua pentolan sebelumnya, Ketua Umum The Jakmania juga mempertanyakan tentang larangan ini.

Kritik oleh supporter ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, setelah Tragedi Kanjuruhan, beberapa kelompok supporter yang memiliki sejarah panjang tentang permusuhan akhirnya memutuskan untuk berdamai dengan rivalnya. 

Dimulai dari supporter PSIM, PSS, dan Persis yang bersepakat untuk menyudahi permusuhan dan membangun perdamaian di wilayah peninggalan Kerajaan Mataram itu, yang kemudian diberi tagline #MataramIsLove.

Perdamaian tersebut membuahkan manifestasi yang cukup nyata, bisa dilihat ketika para Pasoepati yang melakukan away day kemudian disambut dengan baik oleh para Brajamusti ketika melewat wilayah mereka.

Perdamaian selanjutnya disusul oleh dua kubu terpanas di sepak bola Indonesia. Kabar baik itu datang dari kubu Bandung dan kubu Jakarta ketika mereka bernyanyi menyuarakan “di sini Viking, di sana The Jak, di mana-mana kita sodara”. Sungguh indah momen itu. 

Sama seperti perdamaian yang terjadi di Mataram, perdamaian antara supporter Persib dan supporter Persija pun membuahkan hasil nyata. Bisa dilihat dari tidak adanya tindakan agresif oleh supporter Persib kepada tim Persija saat bertamu ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), justru tim Persija mendapatkan sambutan hangat oleh Bobotoh di Bandung. Hal itu dikonfirmasi oleh kapten Persija, Andritany, melalui unggahan akun Instagram-nya. Malah Andritany mengajak The Jakmania untuk menyambut tim Persib dengan baik juga jika bertamu ke Jakarta.

Tak sampai di situ, hubungan antara Surabaya dan Jakarta pun membaik ketika Bonek Mania dan The Jakmania saling bergantian mengawal bus tim tamu yang sedang bertandang. The Jakmania mengawal bus yang berisikan pemain Persebaya saat bertamu ke Jakarta, juga sebaliknya, Bonek Mania mengawal bus yang berisikan pemain Persija saat bertamu ke Surabaya—walaupun pertandingannya di stadion Gresik.

Kejanggalan 

Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam larangan ini yaitu penyataan bahwa keputusan untuk melarang away day merupakan kesepakatan bersama oleh para pemilik klub peserta Liga 1 musim 2023/2024. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun