Mohon tunggu...
Fadila Utiarahman
Fadila Utiarahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat hobi menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menapaki Senja Kehidupan: Dinamika Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Akhir

30 Mei 2024   09:45 Diperbarui: 30 Mei 2024   09:58 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penulis: Murhima A. Kau, Siti Fadila Utiarahman, Syifa Azzahra

Perkembangan fisik dan kognitif pada masa dewasa akhir adalah topik penting yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Hal ini melihat bagaimana individu menghadapi perubahan fisik dan kognitif, serta bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi kualitas hidup mereka di usia lanjut. Salah satu tokoh yang menjadi contoh dari perkembangan di masa dewasa akhir adalah John Glenn. John Glenn, astronaut dan politisi Amerika Serikat, adalah contoh nyata dari individu yang mencapai tahap integritas versus putus asa dalam teori perkembangan Erikson. Kariernya yang penuh prestasi mencerminkan bagaimana mencapai integritas di usia lanjut melalui pencapaian besar dan kontribusi positif bagi masyarakat. Glenn juga menunjukkan pentingnya menjaga keterampilan kognitif untuk kesejahteraan mental.

Mengapa Orang-Orang Menjadi Tua?

Hal yang dapat mendasari penuaan populasi adalah peningkatan signifikan harapan hidup. Di seluruh dunia Tingkat harapan hiduptelah meningkat 37 persen sejak 1955, dari 48 tahun menjadi 66 tahun, dan diproyeksikan mencapai 73 tahun pada tahun 2025 (WHO, 1998). Berikut beberapa faktor yang menentukan harapan hidup:

a. Perbedaan Regional dan Etnis, rata-rata seseorang yang lahir di negara majudapat berharap untuk hidup tiga belas tahun lebih lama dibanduingkan orang yang lahir di negara berkembang

b. Perbedaan Gender, hamper di seluruh dunia, wanita hidup lebih lama dibandingkan pria, walaupun terdapat pengecualian di negara berkembang di mana para anak perempuan dan wanita mengalami diskriminasi lebih.

Metabolisme atau pengguanaan energi adalah penentu krusial penuaan. Terdapat teori penuaan biologis yang terbagi falam 2 kategori yaitu:

 a. Teori Pemrograman Genetik, menyatakan bahwa usia tubuh yang berkaitan dengan jadwal perkembangan normal ditanamkan dalam gen. Jadwal seperti itu bisa menghasilkan rentang kehidupan maksimum yang diatur secara genetic

 b. Teori Tingkat Variabel, disebut error theory yang memandang penuaan sebagai hasil dari proses yang bervariasi dari satu individu ke individu lain dan bisa jadi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Metabolisme atau penggunaan energi, adalah penentu krusial penuaan.

Selain karena adanya teori penuaan biologis, orang-orang menjadi tua dikarenakan adanya perpanjangan rentang usia, walaupun banyak orang yang hidup lebih lama daripada dulu, namun rentang usia maksimum tetap sekitar 100 tahun dan hal ini tidak bisa diperpanjang terlepas dari seberapa sehat dan bugar seseorang. Namun, ada penelitian yang menunjukkan pola yang berbeda yaitu pada usia di atas 80 dan 100, terjadi peningkatan mortalitas yang lebih lambat

Jika menelusuri lebih dalam mengenai pandangan tentang usia tua bervariasi di berbagai negara yang dipegaruhi oleh budaya yang ada pada negara tersebut. Di Jepang, usia tua dihormati, sementara di Amerika Serikat sering dipandang kurang diinginkan. Hal ini merupakan bentuk dari "Ageisme". Salah satu upaya melawan ageisme kini kian meningkat dengan banyaknya lansia yang sehat dan aktif dikarenakan adanya faktor harapan hidup. Harapan Hidup merupakan usia di mana seseorang yang lahir pada waktu dan tempat tertentu memiliki kecenderungan untuk hidup secara statistic, berdasarkan usia dan status kesehatannya pada saat ini. Usia adalah seberapa panjang orang hidup. Rentang Usia manusia adalah periode terpanjang kehidupan anggota spesies kita. Harapan hidup meningkat secara global berkat perbaikan dalam nutrisi, gaya hidup, dan perawatan kesehatan. Perbedaan harapan hidup terlihat berdasarkan wilayah, etnis, dan gender, dengan wanita umumnya hidup lebih lama daripada pria. Teori penuaan, seperti teori pemrograman genetik dan teori tingkat variabel, menjelaskan mekanisme di balik penuaan.

Lansia dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok:

  • Lansia Muda (65-74 tahun)
  • Lansia Tua (75-84 tahun)
  • Lansia Tertua (85 tahun ke atas)

Perkembangan Fisik Pada Masa Dewasa Akhir 

Dalam mengidentifikasi perubahan fisik dapat dilihat jelas dengan pengamatan biasa, seperti kulit yang sudah menua menjadi memucat dan kurang elastis serta bisa jadi mengkerut. Terjadi pembengkakan pada pembuluh darah kaki, dan rambut tumbuh menjadi semakin jarang. Menjadi lebih pendek dikarenakan melemahnya tulang vertebrae dan postur yang bungkuk. Penipisan tulang dapat menyebabkan dowager hump pada belakang leher, terutama bagi wanita dengan osteoporosis. Perubahan yang tidak terlihat secara kasat mata terjadi seperti pada bagian:

a) Perubahan Organis dan Sistemis, hal ini sangat bervariasi baik antara maupun di dalam individu. Perubahan penting lain yang berkaitan dengan kesehatan adalah penurunan kemampuan reserve capacity (atau kemampuan cadangan organ), kemampuan cadangan yang membantu sistem tubuh berfungsi sepenuhnya pada waktu stress.

b) Penuaan Otak, pada usia 90 tahunan otak kehilangan 10 persen dari beratnya. Kehilangan berat ini dinisbahkan kepada hilangnya neuron di cerebral cortex, bagian yang menangani sebagian besar tugas kognitif.

 c) Fungsi Sensoris dan Psikomotoris, pada masa ini lansia merasakan penurunan tajam dalam fungsi sensori dan psikomotor. Hal ini dapat terjadi pada penglihatan, pendengaran, rasa dan bau, serta dalam intensitas kekuatan, daya tahan, keseimbangan, dan waktu reaksi.  

d) Fungsi Seksual, faktor terpenting dalam mempertahankan fungsi seksual adalah aktivitas seksual yang konsisten dari tahun ke tahun. Seks pada masa dewasa akhir berbeda dengan apa yang ada pada masa lebih muda. Akan tetapi, sebagian besar lansia pria dan wanita dapat menikmati ekspresi seksual.

Perkembangan Kognitif pada Masa Dewasa Akhir

Pada masa dewasa akhir, perkembangan kognitif cenderung mengalami perubahan. Beberapa orang mungkin mengalami penurunan kemampuan kognitif, seperti daya ingat dan kecepatan pemrosesan informasi. Namun, perubahan ini bersifat individual, dan tidak semua orang mengalami penurunan signifikan. Beberapa aspek perkembangan kognitif pada masa dewasa akhir melibatkan kemampuan untuk menyelesaikan tugas kompleks, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang kompleks. Meskipun beberapa kemampuan kognitif mungkin menurun, beberapa orang dapat mengembangkan tingkat kebijaksanaan dan pengalaman yang dapat membantu mereka mengatasi situasi dengan lebih baik. Terdapat beberapa fungsi kognitif yang ada pada masa dewasa akhir:

  • Kecerdasan dan Kemampuan Memproses, beberapa kecerdasan seperti kecepatan pemrosesan mental dan penalaran abstrak, bisa menurun dari tahun ke tahun. akan tetapi berbagai aspek pemikiran praktis dan integrative cenderung meningkat sepanjang kehipan masa dewasa.
  • Memori, kegagalan mengingat seringkali dipandang sebagai sinyal penuaan. Walaupun demikian, sebagaimana dalam kemampuan kognitif, fungsi memori pada lansia akan berbeda satu dengan yang lain. Memori terbagi menjadi 3 komponen, yaitu memori episodik, memori semantik, dan memori prosedural.
  • Kebijaksanaan, Robert Sternberg mengklasifikasikan kebijaksanaan sebagai kemampuan kognitif yang dapat dipelajari dan diuji. Merujuk kepada Sternberg (1998), kebijaksanaan adalah bentuk khusus kecerdasan praktis yang memiliki aspek moral. Kebijaksanaan tersebut memanfaatkan pengetahuan terpendam (tacit knowledge) dan bertujuan mencapai kebaikan umum melalui penyeimbangan berbagai kepentingan yang sering kali saling berlawanan. Tidak seperti bentuk kecerdasan lain, yang dapat digunakan untuk tujuan apa saja, kebijaksanaan mengandung penilaian nilai tentang apaapa yang akan berakhir dengan baik dan bagaimana mencapai kebaikan itu.
  • Belajar Seumur Hidup, dalam masyarakat yang kompleks sekarang ini kebutuhan Pendidikan tidak pernah berakhir. Tren kepada pelanjutan Pendidikan di usia lanjut ini mengilustrasikan tiap tahapan dalam kehidupan dapat dibuat lebih memuaskan dengan mengubah jalan hidup. Pada saat ini, orang dewasa muda masuk kedalam Pendidikan dan karir, paruh baya menghabiskan sebagian besar energi untuk mendapatkan uang, dan sebagian lansia yang telah pension mencari jalan untuk mengisi waktu.

Pada masa dewasa akhir, perkembangan fisik dan kognitif dapat bervariasi secara individual. Dari segi perkembangan fisik, terjadi proses penuaan yang melibatkan penurunan fungsi beberapa organ dan sistem tubuh. Meskipun demikian, gaya hidup sehat, nutrisi yang baik, dan aktivitas fisik dapat mempengaruhi kesehatan fisik secara positif pada masa dewasa akhir. Perubahan fisik ini juga dapat mempengaruhi mobilitas dan kekuatan tubuh. Perkembangan kognitif pada masa dewasa akhir mencakup variasi dalam kemampuan kognitif individu. Beberapa orang mungkin mengalami penurunan daya ingat dan kecepatan pemrosesan informasi, sementara yang lain dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan kemampuan kognitif mereka. Faktor-faktor seperti kesehatan fisik dan mental, gaya hidup, dan tingkat aktivitas kognitif dapat memengaruhi perkembangan kognitif. Pentingnya menjaga gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, dan keterlibatan dalam aktivitas sosial dan mental, menjadi kunci dalam mendukung kesehatan fisik dan kognitif pada masa dewasa akhir. Kesadaran akan perubahan yang terjadi dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai dapat membantu individu menjalani masa dewasa akhir dengan kualitas hidup yang optimal.

Dalam melewati masa perkembangan akan perubahan fisik dan kognitif di masa dewasa akhir, kesehatan pada masa tua sering kali tergantung pada gaya hidup. Banyak lansia mengalami kondisi kronis seperti arthritis, yang dapat diatur agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Aktivitas fisik dan nutrisi yang baik sangat penting untuk mencegah penyakit kronis. Kesehatan mental juga menjadi perhatian, dengan penyakit Alzheimer sebagai penyakit yang paling ditakuti di kalangan lansia. Pencegahan dan penanganan melibatkan pendekatan holistik, termasuk obat-obatan dan dukungan keluarga. Dengan demikian, memahami perkembangan fisik dan kognitif pada masa dewasa akhir dapat membantu kita mengapresiasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh lansia. Melalui gaya hidup sehat, dukungan sosial, dan pemahaman yang baik tentang perubahan yang terjadi, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik dan lebih bermakna di usia lanjut.

RUJUKAN 

Papalia, DE, Olds, SW, & Feldman, RD (2007). Perkembangan manusia . McGraw-Hill.

Blau, P. M. (2023). 2.3 Perkembangan Kognitif Dewasa Akhir. GERONTOLOGI GERONTOLOGI, 33.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun