Sesampainya di rumah ghea membantu arga menuju kamar, dengan hati-hati ghea menuntun arga menuju tempat tidur.
"Kamu tunggu bentar ya. Aku siapin makanan dulu" ucap ghea, hari ini sudah pukul 13:30 WIB. Lumayan lama di rumah sakit. Menyiapkan makanan untuk dirinya dan arga siang ini dia akan memasak sayur sop. Setelah semua nya siap dia menyipkan sepiring nasi untuk arga beserta lauk pauknya, dia akan bawa kekamar, sedikit kesulitaan untuk membuka pintu kamar. Di rumah ini memang tidak ada asisten, ghea sengaja tidak menyewa asisten rumah tangga dikarenan ia ingin mandiri selain itu ga mungkin dia memberatkan arga untuk membayar asisten apalagi kondisi mereka ber2 masih SMA, keuangan mereka masih ditanggung ayah arga, ghea malu untuk itu walaupun mama mertua nya sudah menawarkannya.
"Ga, makan dulu" ucap ghea sambil meletakkan piring di meja samping ranjang mereka. Ghea duduk dipinggir ranjang menunggu arga makan.
"Ga, bsok kamu mau masuk sekolah?" tanya ghea, arga menengok ke arah ghea
"iya, besok gw mau masuk aja bosen lama-lama di rumah mulu"
"kaki kamu emang udah agak mendingan?" tanya ghea lagi
"udh ko, tadi juga gw udh bilang ke ayah kalo pa tarno bakal ngantrin kita ke sekolah selama gw pemulihan"
Ghea manggut-manggut "owalah, yaudh"
Hening beberapa menit, ghea melihat arga yang begitu menikmati makanannya, jujur arga itu ganteng, tinggi, body sixpack, cewe mana yang ga tertarik dengan pesona arga yang begitu menawan. Di sekolah pun arga menjadi cowo yang banyak incarannya karna ketampanannya. Ghea bingung dengan hati nya apa dia jatuh hati dengan pesona arga?. tapi ga ada salahnya kan kalau dirinya jatuh cinta kepada suaminya sendiri?. Yang jadi pertanyan itu di diri arga apa dia sudah cinta ke ghea dengan posisi arga yang sudah memiliki kekasih. Kayaknya ghea tidak akan pernah mendapatkan cinta nya arga, lantas gimana nanti pernikahan nya kedepan, lanjut atau bercerai, ghea akan berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak pisah, dirinya bertekad untuk menikah sekali seumur hidup,tapi kalau arga yang minta? Dia bisa apa, ghea ikhlas untuk itu lagian juga pernikahan nya berjalan karna perjodohoan. Di antara kedua nya tidak ada yang memiliki perasaan. Bukan, bukan keduanya hanya arga saja, mungkin.
Tuk... suara piring yang diletakan ke meja menyadarkan ghea.
"udh rapih"tanya ghea untuk memastikan. Arga memanggut