Mohon tunggu...
Fadiatul Ismaniah
Fadiatul Ismaniah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Universitas Jember

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indonesia Mengimpor Kedelai Luar Negeri

18 Juni 2020   00:24 Diperbarui: 18 Juni 2020   00:29 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2016

Pembahasan

Kedelai merupakan bahan pokok olahan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Olahan kedelai beragam, dari tempe, tahu, kecap, dan lain-lain. Banyaknya olahan dari kedelai ini meningkatkan permintaan para konsumen sepanjang tahun. Tingginya permintaan ini tentu harus diimbangi dengan produksi kedelai yang tinggi juga di Indonesia.

Namun, produksi kedelai di Indonesia belum cukup memenuhi kebutuhan permintaan. Hal ini terjadi karena daya tarik petani dalam membudidaya kedelai juga masih kurang. Selain itu kualitas juga mempengaruhi permintaan kedelai lokal.

Masyarakat lebih senang menggunakan kedelai luar negeri dibanding dengan kedelai lokal. Kualitas kedelai luar lebih unggul dan menjamin apabila dikelola ulang. (Budhi G. S dan Aminah M, 2010). Berikut data impor kedelai di Indonesia berdasarkan negara asal.

Tabel 2.1 Data Impor Kedelai Berdasarkan Negara Asal.

Sumber: Badan Pusat Statistik
Sumber: Badan Pusat Statistik
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat impor kedelai tiap tahunnya mengalami peningkatan. Negara Amerika Serikat menjadi penyumbang impor tertinggi diantara negara lainnya dengan total 2.513.311,4 pada tahun 2019. Produsen kedelai menaruh minat yang cukup tinggi terhadap kedelai luar negeri dengan banyak pertimbangan di banding dengan kedelai lokal.

Kedelai luar negeri memiliki polong yang lebih banyak dibanding lokal. Selain itu, biji kedelai luar negeri lebih besar dibanding dengan biji kedelai lokal. Perbedaan polong kedelai antara lokal dengan luar dipengaruhi dengan genetik kedelai sendiri.

Kedelai luar negeri memiliki genetik kedelai unggul dibanding lokal. Selain itu, lebih murah, ketersediaan di pasar melimpah, kualitas warna dan ukuran biji seragam, serta biji tidak tercampur kotoran. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para produsen olahan kedelai (Elisabeth D.A.A., Ginting E., dan Yulifianti R, 2017).

Faktor lain kurangnya edukasi kepada petani dalam teknik pembudidayaan kedelai menjadi daktor penghambat dalam menghasilkan kedelai yang berkualitas. Tidak sedikit petani yang mengalami gagal panen akibat kurangnya pengetahuan dalam membudidaya kedelai. Apabila Indonesia menginginkan kedelai dengan genetika unggul, maka harus menyilangkan dengan kedelai luar negeri. Hal ini tentu memakan waktu yang sangat lama. Bahkan dapat memakan waktu 10 tahun untuk menghasilkan kedelai unggul. Salah satu upaya untuk mengurangi konsumsi kedelai impor adalah dengan meningkatkan produksi kedelai nasional melalui pembudidayaan kedelai bervarietas unggul.

Pembudidayaan kedelai perlu ditingkatkan agar Indonesia tidak terus mengimpor kedelai dari luar. Hal ini harus diimbangi dengan adanya peningkatkan kualitas kedelai melalui pengedukasian kepada petani agar kedelai yang dihasilkan berkualitas meskipun tidak seunggul kedelai impor. Peran pemerintah dalam meningkatkan bahan pangan sangatlah penting. Dukungan dengan adanya penyuluh pertanian sangat membantu petani dalam mendapatkan informasi seputar pertanian. Penyuluh pertanian dapat dengan langsung datang ke desa-desa dengan memberikan informasi kepada petani guna meningkatkan skill dan pengetahuan petani, karena skill tanpa pengetahuan tidak akan seimbang dalam menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun