Mohon tunggu...
Fadhli Lukman
Fadhli Lukman Mohon Tunggu... -

Just ordinary simple person...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Remehkan Aturan Rambut Siswa!

2 Januari 2016   09:01 Diperbarui: 2 Januari 2016   09:01 4031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenai kepatuhan buta, peraturan rambut ini memiliki efek yang lebih permanen dalam pertumbuhan mental siswa. Ketika mereka melihat rambut mereka rapi, tapi masih dipotong sembarangan, dengan alasan kepatuhan, artinya mereka dipaksa untuk menerima sesuatu yang bagi mereka tidak masuk akal. Dengan demikian, siswa diajarkan untuk bereaksi terhadap sesuatu meskipun mereka tidak memahaminya. Jika siswa tumbuh dengan mental seperti ini, mereka tidak akan mampu menjadi pemimpin di esok hari. Pemimpin tidak bisa bertindak sembarangan; ia harus menyadari betul dengan apa yang ia putuskan. Mereka juga akan dengan gampang dipengaruhi dan diadu-domba. Semua karena mereka telah dipaksa semenjak dini untuk bertindak dan bereaksi melawan kesadaran diri sendiri. Saya khawatir, kita harus membayar mahal di masa depan terhadap peraturan yang kita anggap ‘sepele’ ini. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun