Mohon tunggu...
Rahmat Fadhli
Rahmat Fadhli Mohon Tunggu... Dosen - PhD Student in Computing and Information System, The University of Melbourne, Australia

Hanya menuangkan apa yang dipikirkan | Education and research entusiasm

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Grammar Police, Apakah Menganggu?

13 Februari 2023   12:11 Diperbarui: 13 Februari 2023   12:13 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, keberadaan Grammar Police di dunia maya adalah hal yang sangat lumrah. Meskipun terkadang mereka cukup agresif, namun pebelajar tentunya perlu menyikapinya secara bijak. 

Bagi pebelajar yang sedikit sensitif/baper, komentar-komentar buruk yang diungkapkan oleh mereka tentunya tidak perlu diambil hati, cukup perhatikan saja pada 'substansi' yang mereka notice. Anggap saja ini sebagai ujian/cobaan dalam belajar untuk menjadi lebih baik. Karena fenomena ini baru di dunia maya saja, belum lagi dunia nyata, yang banyak orang-orang berkomentar terhadap gaya/style seseorang berbahasa asing seperti "Kok logatnya Jawa banget", "Kayaknya gak cocok deh ngomong Inggris" dan sebagainya. 

 Tentunya, fenomena ini bukanlah menjadi alasan untuk patah semangat dalam belajar bahasa Asing. Karena memang mereka dengan faktor kepribadian, kepedulian dan faktor lainnya memainkan peran yang beragam dan dengan caranya masing-masing sebagai pemberi masukan dalam belajar bahasa Asing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun