Mohon tunggu...
Nurul FadhlaUwen
Nurul FadhlaUwen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN JAKARTA/FDIKOM/Pengembangan Masyarakat Islam

Mahasiswa UIN JAKARTA/ FDIKOM/ Pengembangan Masyarakat Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kewajiban Seorang Anak Terhadap Orang Tua

1 November 2024   19:37 Diperbarui: 1 November 2024   20:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas Artikel ini untuk memenuhi UTS mata kuliah Studi Islam yang di bombing oleh dosen pengampu Bapak Muhammad Firdaus L.c.,MA.,Ph.d

Nurul Fadhla Uwen

NIM 12405051020016

Mahasiswa Jurusan PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

KEWAJIBAN ANAK TERHADAP ORANG TUA

Pengertian Kewajiban secara Etimologi adalah adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah kewajiban menanggung, memikul, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibat. Nilai karakter tanggung jawab yang dimaksud peneliti dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah yang ada pada anak terhadap orang tua, yaitu sikap atau perilaku anak untuk melakukan tugas dan kewajibannya terhadap orang tua yang sudah lanjut usia (Lansia) untuk merawat mereka berdasarkan pada ketentuan yang berlaku menurut perintah agama.

Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan, namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang yang telah melahirkan kita yaitu ibu dan bapak, selain yang telah melahirkan kita ke dunia ini, ibu dan bapak juga yang mengasuh dan yang telah membimbing anaknya dengan cara memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selain itu orang tua juga memperkenalkan anaknya ke dalam hal-hal yang terdapat di dunia ini dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak, maka pengetahuan pertama yang diterima oleh anak adalah dari orang tuanya. Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani si anak dan sebagai penyebab berkenalnya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian hari terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tua atau ibu dan bapak yang memegang peranan penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anak.

 Orang tua adalah sosok yang telah menjaga dengan tulus kasih sayang dan mereka mengasuh anaknya hingga dewasa. Apa yang dilakukan orang tua hanyalah untuk anak, maka dari pada itu, anak tidak akan pernah sanggup memenuhi hak mereka berdua. Sehingga perkara ini akan mendorong anak untuk berbakti. Setiap fase dalam kehidupan akan terus mengalami perubahan. Saat kita masih anak-anak dirawat dan dibesarkan  oleh orang tua, seiring berjalannya waktu kita menjadi dewasa dan orang tua akan mengalami kemunduran fisik maupun mental. Memiliki orang tua yang panjang umur hingga lanjut usia menjadi ladang amal ibadah bagi kita untuk berbakti dan membalas budi yang telah mereka berikan saat kita kecil yang tergantikan nilainya. (Bisri, Al, and Muhammad Burhanudin. "Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua." PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SIDOARJO.)

Dalam hadis Bukhari sudah sangat jelas diterangkan tentang kewajiban anak terhadap orang tua, bagaimana seharusnya seorang anak memperlakukan orang tua, dan apa saja hal-hal yang harus dilakukan anak terhadap kedua orang tua guna memenuhi kewajiban nya terhadap orang tua. Dalam Al-Quran dan hadis diwajibkan kepada anak untuk memberikan hak dan kewajiban kepada kedua orang tua seperti memberi nafkah, berbuat baik, memberikan do'a kepada orang tua, memb9erikan rasa kasih sayang kepada kedua orang tua dan hormat kepada kedua orang tua. Agama Islam telah mengatur sebaik-baiknya kewajiban anak terhadap orang tua terutama berbuat baik  (Birrul Walidain) dan telah tercantum dalam Al-Quran surah Al-Isra ayat 23-24. Penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang kewajiban anak terhadap orangtua dalam bentuk studi lapangan dengan pendekatan yang sama dan dikembangkan lagi. (Fauzi, Wildan. "Kewajiban Anak terhadap Orang Tua menurut Hadits Bukhari." Gunung Djati Conference Series. Vol. 24. 2023.)

Hak dan kewajiban adalah suatu hal yang pasti dimiliki oleh setiap manusia di muka bumi ini, tidak terkecuali juga anak-anak. Tidak peduli dari kalangan mana, seberapa kaya, sepandai apa, apapun juga pastinya tidak lepas dari hak dan kewajiban. Di lain pihak, sekarang ini sering kali terdengar berita-berita yang miris tentang bagaimana hak yang seharusnya dimiliki tiap manusia ini direnggut begitu saja. Mengapa hak seorang anak menjadi begitu penting? Apakah yang membuatnya istimewa? Berikut ini beberapa penyebab pentingnya setiap anak memperoleh hak-haknya.

  • Pertama, anak-anak adalah kunci masa depan dari sebuah peradaban. Tanpa adanya anak-anak, sama saja peradaban tersebut terancam akan hilang di kemudian hari. Tentu karena tidak ada yang merawat peradaban tersebut. Tidak ada lagi yang dapat meneruskan jalannya peradaban, ketika mereka yang telah menua kehilangan kemampuan untuk melanjutkan langkah. Di sinilah terlihat betapa pentingnya peran dan keberadaan anak-anak. Merekalah yang akan menggantikan peran orang tua pada saat mereka dewasa nantinya.
  • Kedua, anak-anak yang terpenuhi dengan seimbang antara hak dan kewajibannya akan terdidik menjadi seseorang yang berbudi baik dan berdisiplin di kemudian hari. Tentunya hal ini akan menguntungkan bagi orang-orang di sekelilingnya.
  • Ketiga dan hal yang paling utama, anak-anak juga manusia. Artinya, mereka juga memiliki hak dan kewajiban sendiri. Tentu saja hal ini disesuaikan dengan umur mereka.

Dari tiga alasan tersebut, dapat disimpulkan begitu pentingnya hak dan kewajiban bagi seorang anak. Selain tentu saja masih banyak lagi alasan mengapa hal ini begitu penting. Bukti lebih jauh dapat dilihat pada sikap dan tindakan dunia yang telah memperjuangkan dengan sungguh hak-hak asasi anak-anak. Di antaranya dengan adanya Deklarasi Jenewa yang membahas tentang Hak-Hak Asasi Anak pada tahun 1924 dan Deklarasi Hak-Hak Asasi Anak yang disetujui Majelis Umum PBB pada tahun 1959. Hak-hak ini juga disetujui dalam Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia Sedunia. (Tyas, D. C. Hak dan kewajiban anak. Alprin, 2020.)

Hak Berbakti kepada Orang tua

Anak merupakan sumber kebahagiaan dan penyejuk hati sekaligus amanah terbesar yang Allah SWT berikan kepada orang tua, hubungan anak dan orang tua tidak dapat dipisahkan sehingga  keduanya timbul hak dan kewajiban yang harus dipenuhi

seorang anak tidak bisa terlepas dari orang tua karena hal ini didasari dengan rasa kasih dan sayang sebagai seorang anak yang menggapai ridho ilahi. Secara garis besar, Nasikh Ulwan menyatakan bahwa hak yang harus didapat oleh orang tua dari anaknya antara lain:

a. Hak Untuk Mendapatkan Nafkah

Pemberian nafkah kepada orang tua bersifat wajib, bukan berarti memberikan nafkah itu harus menunggu orang tua kita uzur atau sudah berumur tetapi bahkan saat orang tua kita masih mampu bekerja dan sehat, walaupun seorang anak itu miskin (tidak mampu) bukan berarti boleh lepas dari tanggungjawab memberikan nafkah kepada kedua orang tuanya tetapi ia tetap berusaha dan menghormati kedua orang tuanya dengan baik. Perintah Tuhan untuk memberikan kekayaan kepada orang tua bukan hanya untuk menyenangkan mereka, tetapi untuk selalu mendapatkan berkah, perhatian, dan umur panjang. Bahkan anak-anak miskin pun harus mengasuh orang tuanya sesuai dengan kemampuannya, dengan harapan mendapat penghidupan dan kesuksesan. Sebagaimana dinyatakan dalam ayat 7 Q.S At-Thalaq, dikatakan: "Hendaklah seseorang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya, Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan." ( Fauzi, W. (2023, April). Kewajiban Anak terhadap Orang Tua menurut Hadits Bukhari. In Gunung Djati Conference Series {Vol. 24, pp. 114-132})

b. Hak Untuk Mendapatkan Penghormatan

Menghormati orang tua dapat dicapai melalui tindakan dan bahasa. Berbuat baik untuk orang tua adalah apa yang harus dilakukan anak untuk orang tuanya. Pengasuhan bagi orang tua sangat dianjurkan saat ini, terutama jika orang tua sudah berusia lanjut. Oleh karena itu, Allah memerintahkan anak untuk berperilaku baik, berperilaku sopan, dan menghormati orang tuanya. Salah satu perintah Al-Qur'an dan hadits adalah bahwa anak-anak harus berkonsentrasi pada kedua orang tuanya. Kalaupun anak itu sudah menikah, tetap harus berbakti kepada kedua orang tuanya. Jika seseorang memiliki keluarga, kewajiban ini tidak akan terpenuhi. Dalam Al-Qur'an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah juga memerintahkan mereka untuk mengabdikan diri kepada orang tua, sebagaimana tercantum dalam QS Al-Isra ayat 23-24:  "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua  dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."

Sayangnya, anak-anak zaman sekarang sering menyalahkan orang tua mereka atas perilakunya seperti berpikir bahwa semua perilaku ini harus dilakukan kepada orang tua seperti melampiaskan kemarahannya, memukul meja, membantah dan berteriak, hal itu padahal tidak seharusnya dilontarkan kepada orang tua apakah mereka sedang marah atau dalam keadaan normal.

c. Hak untuk Mendapatkan Perlakuan Baik

Islam telah mengajarkan kepada manusia bahwa semua kebaikan terletak pada keridhoan Allah SWT, dan keburukan ada pada murkanya Allah SWT. Pada dasarnya keridhoan dan kemurkaan Allah terletak pada interaksi manusia dengan sesama manusia, Salah satunya ialah berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua. Perintah berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua merupakan suatu kewajiban atas seorang muslim dan salah satu bentuk ketaatan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Al-Quran Allah telah menjelaskan tentang hak-hak dan kewajiban apa saja yang harus dipenuhi anak terhadap kedua orang tua (Turkamani et al., 1992). Dalam Al-Quran telah disebutkan tentang perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Seperti dalam (Q.S Al-Ankabut: 8):

 "Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan" (Al-Ankabut: 8). Dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Allah SWT telah mewajibkan setiap anak untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Maka dari itu, kita semua harus selalu berusaha untuk membahagiakan kedua orang tua kita dengan segala daya dan upaya yang dilakukan, karena terdapat banyak kebaikan dari setiap hal baik yang kita lakukan terhadap orang tua dan ada pahala yang Allah SWT janjikan kepada setiap anak yang memperlakukan kedua orang tuanya dengan baik.

d. Hak untuk Menerima Kasih Sayang dan Cinta

Orang tua berhak menerima kasih sayang dari anaknya seperti mereka menyayangi anaknya, contoh kasih sayang terhadap orang tua yang dapat dilakukan yaitu: memberikan hadiah pada saat hari ibu atau pada saat kedua orang tua ulang tahun bahkan merayakan hari jadi pernikahan mereka saat kita mempunyai rezeki yang lebih, membantu mengerjakan pekerjaan rumah seperti membantu ibu membersihkan rumah atau bahkan membantu ayah mengerjakan pekerjaan di rumah selagi masih bisa kita lakukan, meluangkan waktu untuk mengobrol atau sekedar bercanda gurau dengan kedua orang tua atau mendiskusikan segala macam hal, ajak kedua orang tua jalan-jalan ketika hari libur ketika kita mempunyai rezeki yang lebih, bersikap lemah lembut kepada orang tua, tidak melawan orang tua bahkan tidak menunjukan amarah kita di depan kedua orang tua, menerima hadiah dari orang tua lalu mengucapkan terima kasih meskipun barang itu tidak seperti yang diharapkan oleh kita, merawat orang tua pada saat sehat maupun sakit dan memberikan kasih sayang penuh dan berbakti kepada orang tua. Orang tua umumnya adalah orang yang melahirkan kita. Namun ada juga orang tua biologis, orang tua biologis adalah orang yang meskipun kita tidak terlahir dari rahim atau bagian darahnya, namun orang tua tersebut memberikan peranan penting dalam hidup kita, mereka hadir dalam hidup kita untuk memberikan kasih sayang yang penuh, membesarkan, menjaga, membimbing, dan memberikan kebutuhan hidup lainnya sehingga kita bisa tumbuh dewasa. Maka berbuat baik dan berkasih-sayanglah kepada mereka, berbuat baik kepada orang tua adalah kewajiban kita seperti halnya orang tua yang tidak pernah lelah membesarkan dan memberikan cintanya kepada anak-anaknya. Walaupun segalanya telah anak lakukan untuk orang tuanya, tidak akan mampu membalas perjuangan orang tua untuk kebahagiaan anaknya. Maka sebagai anak, harus mewujudkan bentuk kasih sayangnya sepanjang masa kepada mereka.

e. Hak untuk Mendapatkan Do'a

Hubungan anak dan orang tua sangatlah erat, anak wajib memberikan do'a kepada orang tua, berikut do'a untuk orang tua yang bisa kita amalkan setiap hariyang artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil."  Kita tetap harus membacakan doa untuk orang tua meskipun keduanya sudah meninggal dunia karena walaupun orang tua sudah meninggal, kewajiban anak untuk berbakti kepada orang tua tetap berjalan. Pada zaman Rasulullah SAW datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW kemudian beliau bertanya, "Bagaimana cara berbuat baik kepada kedua orang tua yang sudah meninggal dunia?" kemudian Rasulullah SAW menjawab "Dengan berdoa untuk mereka, menunaikan janji mereka serta menyambung silaturrahmi yang tidak bisa disambung kecuali dengan mereka berdua serta memuliakan teman mereka" (HR. Abu Dawud).

Kewajiban anak terhadap orang tua merupakan salah satu nilai penting dalam setiap budaya, terutama dalam tradisi masyarakat Indonesia. Hubungan ini dibangun atas dasar kasih sayang, rasa hormat, dan tanggung jawab. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kewajiban utama anak terhadap orang tua.

1.Menghormati Orang Tua

Salah satu kewajiban paling mendasar anak terhadap orang tua adalah menghormati mereka. Menghormati orang tua berarti mendengarkan nasihat mereka, berbicara dengan sopan, dan memperlakukan mereka dengan baik. Dalam banyak ajaran agama dan budaya, penghormatan kepada orang tua dianggap sebagai salah satu perbuatan yang sangat baik dan mulia.

 2. Membantu Dalam Kebutuhan Sehari-hari

Sebagai anak, membantu orang tua dalam kegiatan sehari-hari adalah bentuk nyata dari rasa kasih sayang. Anak dapat membantu dengan melakukan tugas rumah tangga, seperti membersihkan rumah, mencuci piring, atau menyiapkan makanan. Tindakan ini tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab.

3. Memberikan Perhatian dan Kasih Sayang

Anak juga berkewajiban untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada orang tua. Seiring bertambahnya usia, orang tua mungkin memerlukan lebih banyak dukungan emosional dan fisik. Menghabiskan waktu bersama, mendengarkan cerita mereka, dan menunjukkan cinta dapat memperkuat ikatan keluarga.

4. Berdoa untuk Kesejahteraan Mereka

Salah satu bentuk kewajiban yang sering kali terlewatkan adalah mendoakan orang tua. Dalam banyak tradisi, mendoakan orang tua dianggap sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas semua pengorbanan yang telah mereka lakukan. Doa untuk kesehatan dan kebahagiaan mereka adalah tanda kasih yang mendalam.

5. Mencari Pendidikan yang Baik

Anak juga memiliki kewajiban untuk mencari pendidikan yang baik sebagai bentuk penghargaan terhadap orang tua. Pendidikan yang baik tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membuka peluang untuk masa depan yang lebih baik. Dengan berprestasi, anak dapat membuat orang tua merasa bangga dan terharu.

6. Merawat Orang Tua di Masa Tua

Ketika orang tua menua, anak memiliki tanggung jawab untuk merawat dan menjaga mereka. Ini termasuk memastikan bahwa kebutuhan fisik dan emosional mereka terpenuhi. Merawat orang tua di masa tua adalah bentuk balas budi atas segala kasih sayang dan pengorbanan yang telah mereka berikan selama ini. (Buku Kasih Sayang kepada Orang Tua)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun