Mohon tunggu...
Muhammad Fadhil Syahputra
Muhammad Fadhil Syahputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kementerian Keuangan

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat diamalkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penentuan Harga Jual yang Benar Ternyata Memberikan Peluang Pertumbuhan Penjualan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

19 Januari 2024   13:43 Diperbarui: 19 Januari 2024   13:49 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikutnya apabila sudah diketahui total biaya produksi, pelaku UMKM dapat menentukan berapa besar persentase keuntungan yang diinginkan, misal persentase sebesar 60%. Maka perhitungan harga jualnya dapat dihitung dengan cara,

Harga jual = Biaya produksi/unit + (Persentase x biaya produksi/unit)

Jadi, menurut perhitungan harga jual produk ditambah persentase laba yang telah ditentukan sebelumnya dapat dihitung sebagai berikut Rp 15.000 + (60 persen x Rp 15.000) = Rp 24.000 atau dibulatkan menjadi Rp 25.000 per tas. Sehingga Anda dapat menjual tas sebesar Rp 25.000 dan Anda sudah mengantongi keuntungan 60 persen atau sebesar Rp 9.000/tas.

3. Keystone Pricing

Keystone Pricing merupakan suatu metode penetapan harga di mana harga jual eceran suatu produk atau jasa ditetapkan dua kali lipat dari biaya produksinya. Contoh sederhana jika biaya produksi untuk membuat satu produk adalah Rp 50.000, dengan menggunakan keystone pricing Anda dapat menjual produk dengan harga Rp 100.000.

4. Break Even Pricing (BEP)

Cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan harga jual yakni dengan menggunakan metode break even pricing. Break even pricing merupakan titik di mana total keuntungan sama dengan total biaya produksi, sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian yang dihasilkan. BEP dapat digunakan untuk mengukur tingkat risiko yang terlibat dalam operasi bisnis. Semakin rendah BEP, maka semakin rendah pula risiko yang dihadapi perusahaan. Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur memiliki BEP sebesar 10.000 unit. Artinya, perusahaan tersebut harus menjual minimal 10.000 unit produk agar tidak mengalami kerugian. Jika perusahaan tersebut hanya menjual 9.000 unit produk, maka perusahaan tersebut akan mengalami kerugian.

5. Harga Pesaing atau kompetitor

Selain cara-cara diatas, ada cara yang mudah dalam menentukan harga jual produk, yaitu Anda hanya perlu mempertimbangkan harga pesaing dan kompetitor dalam menentukan harga jual produk agar tetap kompetitif dan dapat menarik konsumen. Sebagai contoh, jika kompetitor menjual tas dengan harga Rp 100.000/tas, maka Anda dapat menyesuaikan harga jual produk Anda dengan pelaku usaha lainnya. Anda dapat menjual dibawah harga kompetitor Rp 80.000 atau di atas harga jual kompetitor Rp 120.000.

Namun, pelaku usaha juga perlu mempertimbangkan biaya produksi dan keuntungan yang ingin didapatkan dalam menentukan harga jual produknya. Jika harga jual terlalu rendah, perusahaan mungkin tidak akan mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun