Mohon tunggu...
Fadhilsyah
Fadhilsyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Public Relations Universitas Al-Azhar Indonesia | Aktivist Mahasiswa | Analys Politic

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Elektabilitas yang Stagnan

20 Maret 2019   14:20 Diperbarui: 21 Maret 2019   01:45 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika melihat debat cawapres kemarin Sandiaga sebagai cawapres 02 melawan 3 kartu yang di terbitkan kandidat 01 tersebut dengan mengatakan tidak perlu membuat 3 kartu itu, cukup hanya mengintegraskan dengan E-KTP karena E-KTP sudah berbasis Big Data menurut penulis issue tersebut hanya berpengaruh di pendidikan kelas menengah ke atas tidak untuk di kalangan grassroot. Karena yang diinginkan masyarakat luas adalah sebuah bentuk yang nyata, ada wujudnya, dan harus di tekakan adalah program baru.

Selain itu ada yang tidak kalah penting untuk menaikkan elektabilitas adalah konten iklan di media elektronik. Waktu Pilpres akan semakin dekat maka kita juga akan melihat akan banyak tayangan iklan dari kandidat 01 maupun 02. Yang harus di tekankan bahwa pembuatan iklan tersebut harus bisa menyentuh hati masyrakat dan merasa dari iklan tersebut masyarakat merasa kandidat ini memang membuat gebrakan baru. 

Kita belajar dari iklan pada Pilgub DKI kemarin di mana penulis beranggapan bahwa iklan pasangan Anies-Sandi sangat berpengaruh karena pendekatan iklan tersebut adalah pendekatan daya tarik hati. Di situ terjadilah simpatik kepada pasangan Anies-Sandi

Masih ada waktu bagi masing-masing kandidat untuk menaikan elektabilitasnya. Pada dasarnya dalam politik tidak ada yang pasti dan juga tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti karena apapun bisa berubah di keesokan harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun