Melihat dari sisi ini bahwa Sandi maupun tim dari 02 menanggapi nya dengan sangat santai dan selalu melihat dari sisi posotifnya, ini menjadi cerminan juga bahwa memang 02 ingin mengedepan kan politik santun dan ceria.Â
Ini menjadi penting karna memang milenial yang saat ini menjadi sasaran utama para tim seluruh kandidat sangat tidak menyukai politik yang penuh hiruk pikuk, mereka ingin politik yang santai dan fun. Dan dari sisi lini lagi lagi tim 02 memanfaat kan moment ini
Ini juga sebagai pelajaran untuk tim 01 bahwa politik penyerangan atau statement yang di lemparkan ke kubu 02 tidak terlalu efektif dengan menyerang yang sifatnya sentimentil dan emosional seperti contoh perkataan politikus sentoloyo.Â
Bahkan jika statement bersifat emosional dan sentimen terus di lakukan dan lagi lagi kubu 02 bisa menjawabnya dengan santai dan bisa menjadikan bahan kampanye yang positif ini bisa menjadi blunder yang fatal bagi kubu 01
Kubu 01 yang telah berkuasa di pemerintahan saat ini memang tidak bisa memakai statement yang bersifat menyerang karna memang bisa menumbuhkan citra tidak pantas dan etis sebagai kubu incumbent. Ini berbanding berbalik dengan kubu 02 yang berlatar belakang memang sebagai penantang ( oposisi ) mereka memang tugas nya mengkritirk.Â
Dengan latar belakang oposisi ini jika kubu 02 ingin memberikan statement penuh emosional sekalipun tidak terlalu resisten terhadap citra nya. Berbeda dengan kubu 01 sebagai incumbent harus menjaga citranya penuh ke etisan karna mereka juga berkuasa di pemerintahan saat ini dan sangat di perhatikan oleh masyarakat setiap kata di kalimat statementnya
Muhammad Farras Fadhilsyah
Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia
Public Relation
Ketua Komunitas Pemuda Biicara Politik
Twitter : @farrrdhilsyah