Ada beberapa metode untuk menghitung kebutuhan energi untuk atlet. Metode sederhana untuk menghitung kebutuhan energi adalah dengan menghitung berat atlet (dalam pound) dikalikan dengan 10 untuk rata-rata kasar dari kebutuhan basal, atau kebutuhan dasar tanpa latihan apa pun. Kemudian, tambahkan faktor aktivitas dan rata-rata kalori yang terbakar untuk setiap menit olahraga
Sebagai contoh:Â
Atlet dengan berat badan 220 Pon dapat diitung dengan berat badan x 10 Jadi 220 x 10 = 2,200 Kalori (artinya kebutuhan dasar seseorang adalah 2200 kalori/hari) Untuk aktifitas fisik tambahkan 20%-30% dari kebutuhan dasar kalori. Jadi 2,200 x 1.2 - 1.3 = 2,640 – 2,860 Kalori. Terakhir, tambahkan kalori olahraga dengan menambahkan 100 kalori untuk setiap 10 menit latihan berat. Dalam contoh ini, jika atlet berlatih keras selama rata-rata /hari maka bisa ditambahkan kalori sebanyak tambahan 1.800 kalori.
Total kebutuhan kalori = 2,640 – 2,860 kalori + 1,800 calories = an average of 4,400 – 4,660 calories per day
Berikut zat gizi yang diperlukan atlet sebagai asupan :
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber tenaga bagi atlet. Zat ini disimpan dalam bentuk glikogen didalam otot. Otot biasanya dapat menyimpan glikogen selama 60-90 menit (untuk olahraga dengan intensitas tinggi). Karbohidrat dicerna dalam tubuh kurang lebih 1-3 jam. Atlet harus mengkonsumsi karbohidrat 60 – 70% total energi. Karbohidrat dalam makanan sebagian besar dalam bentuk karbohidrat kompleks, sedangkan karbohidrat sederhana hanya sebagian kecil saja (< 10 %). Menurut Soekarman (1987) karbohidrat di bagi menjadi 3 macam yaitu: a) Monosakarida (glukosa dan fruktosa), b) Disakarida ( sukrosa dan maltosa), c) Polysakarida (tepung dan glikogen). Semua macam karbohidrat sebelum diserap akan dijadikan glukosa. Beberapa banyak karbohidrat yang dimakan tergantung dari beratnya latihan. Apabila asupan karbohidrat kurang akan berdampak pada kelelahan otot. Dan ini akan mengganggu performa atlet. Contoh makanan tinggi karbohidrat seperti sereal , roti , pasta , nasi , buah-buahan , sayuran dan kacang-kacangan.
Protein
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, pembentukan otot, pembentukan sel-sel darah merah, pertahanan tubuh terhadap penyakit, enzim dan hormon, dan sintesa jaringan-jaringan badan lainnya. Protein dicerna menjadi asam-asam amino, yang kemudian dibentuk protein tubuh di dalam otot dan jaringan lain. Protein dapat berfungsi sebagai sumber energi apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi seperti pada waktu latihan fisik intensif. Sebaiknya, kurang lebih 15% dari total kalori yang dikonsumsi berasal dari protein. Begitu pentingnya protein, atlet akan disarankan untuk mengkonsumsi makanan protein berkualitas tinggi seperti pada daging ayam, sapi, ikan, telur, produk susu, kacang juga biji-bijian.
Lemak
Lemak dibutuhkan sebagai sumber energy yang berjangka waktu lama, missal untuk olahraga lari marathon. Pemilihan makanan berlemak tidak boleh sembarangan. Sebelum dan selama latihan tidak dianjurkan mengkonsumsi makanan tinggi lemak. Hal ini dikarenakan lemaka akan lama dicerna dan memiliki waktu tinggal lama didalam perut.