Mohon tunggu...
Padill
Padill Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Deskripsikan diri anda lebih lanjut

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dibawah Cahaya Bulan

13 Agustus 2024   14:06 Diperbarui: 13 Agustus 2024   14:07 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berjalannya waktu, karya-karya Ardi semakin terkenal. Orang-orang dari desa dan sekitarnya datang untuk melihat lukisan-lukisannya yang indah dan membaca puisi-puisinya yang menyentuh hati. Mereka tidak pernah tahu tentang lampion bulan atau Luna, tetapi mereka merasakan keindahan dan kedamaian yang Ardi ciptakan.

Dan setiap malam bulan purnama, Ardi akan duduk di tepi danau, lampion bulan bersinar di sampingnya, mengenang pertemuan ajaibnya dengan Luna dan berterima kasih atas hadiah yang telah mengubah hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun