Mohon tunggu...
Fadhillah Az Zahra
Fadhillah Az Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran yang sedang mempelajari hal baru!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hari Terbaik untuk Ziarah Kubur di Kala Lebaran

16 April 2024   17:10 Diperbarui: 16 April 2024   17:12 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana TPU Padurenan di hari kedua lebaran | Foto: Fadhillah Az Zahra

Umat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Fitri, atau yang lebih dikenal sebagai Lebaran. Semua keluarga dan daerah pasti memiliki tradisi atau budaya yang unik untuk merayakan lebaran. Silaturahmi, sungkeman, makan opor dan rendang, mudik antarkota, dan berbagi tunjangan hari raya (THR) adalah beberapa contoh dari berbagai rangkaian yang mewarnai hari raya.

Silaturahmi adalah salah satu rangkaian yang paling umum dilakukan oleh setiap keluarga di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa silaturahmi sudah menjadi salah satu komponen lebaran yang harus dilakukan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari dan Muslim, "Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi", Lebaran adalah hari di mana kita berkumpul dengan keluarga, sanak saudara, dan orang-orang yang seringkali kita tidak pernah temui. Silaturahmi yang dilakukan saat lebaran ini tidak hanya dengan mereka yang masih hidup, tetapi juga dengan mereka yang sudah tutup usia.

Mayoritas orang Indonesia melakukan ziarah kubur sebagai salah satu tradisi lebaran. Hal ini menyebabkan banyak Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan pemakaman penuh jelang hingga hari lebaran. Waktu yang tepat untuk berziarah pastinya berbeda untuk setiap orang. Ada beberapa orang yang memilih untuk berziarah sebelum lebaran, tetapi umumnya orang memilih untuk berziarah selepas sholat Ied. Namun, ada juga beberapa orang yang memilih untuk ziarah kubur pada hari kedua atau ketiga lebaran.

Pada hari kedua lebaran tahun ini, saya dan keluarga menjalani tradisi ziarah kubur dengan mengunjungi tiga TPU di wilayah Bekasi dan Jakarta. TPU Padurenan, TPU Menteng Pulo, dan TPU Karet Bivak adalah TPU yang saya kunjungi. Lokasi pertama yang saya dan keluarga kunjungi adalah TPU Padurenan di Kota Bekasi, yang beberapa tahun lalu menjadi tempat penguburan jenazah pasien Covid-19 serta menjadi salah satu TPU yang paling ramai dengan peziarah dari luar kota. 

Pak Arif mengatakan bahwa saat lebaran, Padurenan ramai akan peziarah karena mayoritas orang yang dimakamkan di sini berasal dari luar kota Bekasi. "Biasanya masa lebaran memang banyak, karena disini mayoritas banyak orang luar ya, banyak juga yang sebelum lebaran, kalau dia mau mudik. Ada juga yang sempetin waktunya di hari lebaran, mungkin dia gak mudik." ujar Pak Arif, salah satu pengurus makam dan sudah lebih banyak 'makan garam' di TPU Padurenan.

Di tengah teriknya hari, saya melihat banyaknya keluarga yang berziarah di TPU Padurenan. Pak Arif berkata bahwa tahun ini peziarah lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya, "Sampai kursinya habis ini, mbak." ujar Pak Arif sambil tertawa. Di sini memang disediakan beberapa kursi-kursi kecil untuk para peziarah yang ingin duduk disamping makam yang dikunjunginya. Pak Arif juga menambahkan bahwa hari kedua lebaran ini, TPU masih terlihat ramai akan peziarah, "tetapi dibandingkan dengan hari kedua, waaah, hari pertama lebaran jauh lebih ramai. Sampai macet 'kan mbak itu."

Tidak hanya di TPU Padurenan, hal yang sama terjadi di TPU Menteng Pulo. Pak Sandi selaku pengurus makam di TPU Menteng Pulo mengatakan bahwa tidak hanya di lebaran pertama dan kedua, di hari lebaran ketiga pun TPU Menteng Pulo masih dipadati oleh peziarah. Sama seperti di TPU Padurenan, TPU Menteng Pulo ramai dengan peziarah di lebaran pertama. 

Ibu Mira, yang merupakan salah satu penjual air mawar mengatakan bahwa peziarah ramai setelah sholat Ied. "Mungkin biar sekalian yaa." ujar Ibu Mira. Banyak peziarah yang merapat dan membludak di pagi hari. Pak Sandi menambahkan bahwa ada juga peziarah yang melakukan ziarah kubur di pra lebaran, tetapi di TPU Menteng Pulo peziarah tidak seramai itu sebelum lebaran.

Pada tahun-tahun sebelumnya, hal yang sama juga terjadi di TPU Menteng Pulo. Tidak ada perubahan signifikan setiap tahunnya, sehingga bisa dikatakan bahwa memang TPU Menteng Pulo akan selalu ramai di waktu lebaran. Namun, satu hal berbeda yang dapat dilihat di lingkungan Padurenan dan Menteng Pulo adalah kepadatan jalan. 

Di Menteng Pulo, walaupun peziarah yang datang cukup banyak, tidak terjadi kepadatan jalan di sekitar Menteng Pulo. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh TPU Menteng Pulo yang memiliki 3 lokasi pemakaman serta kompleks pemakamannya yang jauh lebih luas dibanding TPU Padurenan.

Selanjutnya, saya dan keluarga berkelana menuju TPU Karet Bivak yang berlokasi di Jakarta Pusat, tepatnya di Jl. Karet Pasar Baru Barat, Karet Tengsin, Tanah Abang. TPU Karet Bivak terlihat jauh lebih ramai dibandingkan Menteng Pulo dan Padurenan. Tidak disangka-sangka bahwa di hari kedua lebaran pun jalanan di sekitar Karet Bivak terlihat lebih padat hingga menyebabkan kemacetan. TPU Karet Bivak merupakan salah satu TPU di Jakarta yang tertua dan bersejarah. Banyak tokoh nasional, termasuk MH Thamrin, Ismail Marzuki, dan istri ketiga presiden pertama Republik Indonesia, Ibu Fatmawati, dimakamkan disana.

Saat saya dan keluarga merapat ke TPU Karet Bivak, salah satu satpam di sana mengatakan bahwa di hari kedua itu sangat padat akan peziarah, padahal awan tidak terlihat seperti akan menangis di siang itu. Selain itu, satpam itu mengatakan bahwa parkiran mobil di kompleks pemakaman hanya diperuntukkan bagi lansia dan disabilitas. Karena itu, banyak pengunjung yang memarkirkan mobil mereka di luar kompleks pemakaman. Ini adalah salah satu alasan mengapa banyak kemacetan terjadi di sekitar TPU Karet Bivak.

Menarik kesimpulan dari ketiga TPU yang saya kunjungi, ziarah kubur akan ramai dilakukan di hari pertama lebaran. Hari terbaik agar terhindar dari keramaian dan kepadatan TPU jika ingin melakukan ziarah kubur adalah pada hari kedua dan ketiga lebaran. Kesimpulan ini juga dikuatkan dengan ucapan Mas Sandi, "Kalau mau sepi yaa di hari kedua atau ketiga sih, pas udah pada mencar silaturahmi ke keluarganya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun