Neglasari, Tangerang. Berbagai upaya terus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah-tengah masyarakat. Setiap kota memberlakukan kebijakan yang berbeda dalam memberantas virus tersebut. Â
Dampak yang dialami masyarakat pun beragam. Salah satu dampak yang dirasakan adalah kegiatan belajar-mengajar dari rumah seraya dengan Fadhilla Atansa Tamardina, mahasiswi Universitas Diponegoro yang telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di domisili asalnya, Kota Tangerang. Kegiatan ini dilakukan dari 5 Juli 2020 dan berlangsung selama 45 hari ke depan.Â
Pada awal kegiatan KKN, kondisi Kota Tangerang sedang dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk kali keempat kembali memperpanjang penerapan tersebut sampai 26 Juli 2020.Â
Hal tersebut mendorong Fadhilla untuk melakukan sosialiasi door-to-door kepada tetangga sekitar untuk penyebaran survei online dengan tujuan mengetahui pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pandemi COVID-19 di Kota Tangerang pada masa PSBB. Â
Metode door-to-door dipilih guna mengurangi aktivitas berkumpulnya massa saat PSBB. Dalam penyebaran survei, dilakukan kerja sama dengan karang taruna RT 08 untuk mendapatkan responden yang valid.Â
Dari 123 responden yang bersedia mengisi survei tersebut telah dilakukan analisis data yang interpretasikan dalam bentuk infografis. Poster tersebut adalah bentuk dari program kerja utama 'Edukasi Online Tentang Kesadaran Masyarakat Terhadap Pencegahan COVID-19' yang dilakukan dengan sosialisasi door-to-door, penempelan poster pada lingkungan sekitar, dan penyebaran poster secara online.Â
Menelisik lebih dalam akan PSBB yang masih ada, hanya 82.1 % yang mengetahui bahwa masa PSBB Kota Tangerang diperpanjang. Jika masyarakat dirasa sudah bisa membedakan arti pandemi, epidemi dan wabah serta pencegahannya namun nyatanya 78.9% dari 123 responden saja yang masih menerapkan physical distancing.Â
Pada akhirnya, kesadaran masyarakat masih belum tinggi dan perlu dilakukan penyampaian data dan fakta secara singkat melalui media yang dirasa mudah ditemukan dan memiliki daya tarik untuk dibaca.Â
Respon positif masyarakat sekitar terkait poster ini diungkapkan oleh salah satunya yaitu Pak Adi, warga RT 08 yang merasa lebih mudah baginya untuk mengetahui kondisi saat ini jika terdapat poster yang berisi data real-time.
Banyak orang tua yang merasa kebingungan tanpa adanya pemberitahuan dari pihak sekolah, hal tersebut diungkapkan salah satu orang tua yang ada di RT 08 setelah dilakukan interview singkat terhadap perkembangan sekolah anaknya.Â
Pemerintah pun hanya mengusung School From Home (SFH) yang wajib diterapkan oleh seluruh instansi pendidikan dengan menggunakan media online untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tanpa memastikan adanya sosialisasi penggunaannya.Â
Menjawab pertanyaan itu, program 'Pemanfaatan Media Online Untuk Proses Pembelajaran di Era Pandemi COVID-19' pun hadir yang didukung lewat tutoring class gratis untuk siswa SD, SMP, dan SMA di RT 08.Â
Berdasarkan hasil survei setelah diadakan program ini, 87% dari total siswa merasa materi yang diajarkan sama seperti materi yang ada di sekolah, 90% dari total siswa memahami materi yang yang diajarkan, dan para siswa merasa puas terhadap biaya nol rupiah yang dikeluarkan untuk mengikuti program ini.Â
Tujuan dari program kedua ini adalah meminimalkan hambatan yang terjadi seperti pada siswa yang merasa kurang paham dengan materi yang diajarkan sehingga menurunkan semangatnya untuk ikut belajar online.Â
Jika siswa kurang bersemangat, maka dibutuhkan peran orang tua dalam proses belajarnya. Para orang tua pun dipaksa untuk menjadi guru di rumah secara tidak langsung.Â
Untuk menjawab  hambatan itu, program ini pun didukung dengan sosialisasi cara penggunaan media online untuk SFH kepada para orang tua agar para orang tua dapat memahami penggunaannya karena dilakukan secara door-to-door dengan melakukan demo langsung. Â
Setelah melakukan sosialisasi, para orang tua merasa lebih memahami informasi yang disampaikan secara langsung dengan pemberian contoh dibandingkan melalui daring oleh pihak sekolah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H