Mohon tunggu...
Fadhilla Atansa Tamardina
Fadhilla Atansa Tamardina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - An undergraduate statistics student.

A passionate and long-life learner.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa Undip KKN di Rumah, Masyarakat Sekitar Mendapat Hikmah

3 Agustus 2020   21:08 Diperbarui: 3 Agustus 2020   20:58 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(15/7) Bekerjasama dengan Karang Taruna RT 08 untuk penyebaran survei digital  

Neglasari, Tangerang. Berbagai upaya terus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah-tengah masyarakat. Setiap kota memberlakukan kebijakan yang berbeda dalam memberantas virus tersebut.  

Dampak yang dialami masyarakat pun beragam. Salah satu dampak yang dirasakan adalah kegiatan belajar-mengajar dari rumah seraya dengan Fadhilla Atansa Tamardina, mahasiswi Universitas Diponegoro yang telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di domisili asalnya, Kota Tangerang. Kegiatan ini dilakukan dari 5 Juli 2020 dan berlangsung selama 45 hari ke depan. 

Pada awal kegiatan KKN, kondisi Kota Tangerang sedang dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk kali keempat kembali memperpanjang penerapan tersebut sampai 26 Juli 2020. 

Hal tersebut mendorong Fadhilla untuk melakukan sosialiasi door-to-door kepada tetangga sekitar untuk penyebaran survei online dengan tujuan mengetahui pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pandemi COVID-19 di Kota Tangerang pada masa PSBB.  

Metode door-to-door dipilih guna mengurangi aktivitas berkumpulnya massa saat PSBB. Dalam penyebaran survei, dilakukan kerja sama dengan karang taruna RT 08 untuk mendapatkan responden yang valid. 

Dari 123 responden yang bersedia mengisi survei tersebut telah dilakukan analisis data yang interpretasikan dalam bentuk infografis. Poster tersebut adalah bentuk dari program kerja utama 'Edukasi Online Tentang Kesadaran Masyarakat Terhadap Pencegahan COVID-19' yang dilakukan dengan sosialisasi door-to-door, penempelan poster pada lingkungan sekitar, dan penyebaran poster secara online. 

Menelisik lebih dalam akan PSBB yang masih ada, hanya 82.1 % yang mengetahui bahwa masa PSBB Kota Tangerang diperpanjang. Jika masyarakat dirasa sudah bisa membedakan arti pandemi, epidemi dan wabah serta pencegahannya namun nyatanya 78.9% dari 123 responden saja yang masih menerapkan physical distancing. 

Pada akhirnya, kesadaran masyarakat masih belum tinggi dan perlu dilakukan penyampaian data dan fakta secara singkat melalui media yang dirasa mudah ditemukan dan memiliki daya tarik untuk dibaca. 

Respon positif masyarakat sekitar terkait poster ini diungkapkan oleh salah satunya yaitu Pak Adi, warga RT 08 yang merasa lebih mudah baginya untuk mengetahui kondisi saat ini jika terdapat poster yang berisi data real-time.

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Usai program kerja utama rampung, program kerja kedua pun hadir.  Melihat dari sulitnya penggunaan media online dalam pendidikan pasti selalu mengarah kepada pertanyaan 'Apakah ada seseorang yang mengajari atau memberi tahu langkah-langkah praktisnya?'. 

Banyak orang tua yang merasa kebingungan tanpa adanya pemberitahuan dari pihak sekolah, hal tersebut diungkapkan salah satu orang tua yang ada di RT 08 setelah dilakukan interview singkat terhadap perkembangan sekolah anaknya. 

Pemerintah pun hanya mengusung School From Home (SFH) yang wajib diterapkan oleh seluruh instansi pendidikan dengan menggunakan media online untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tanpa memastikan adanya sosialisasi penggunaannya. 

Menjawab pertanyaan itu, program 'Pemanfaatan Media Online Untuk Proses Pembelajaran di Era Pandemi COVID-19' pun hadir yang didukung lewat tutoring class gratis untuk siswa SD, SMP, dan SMA di RT 08. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Program ini dilakukan dengan gratis dengan target 25 siswa dari lingkup Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menegah Atas. 

Berdasarkan hasil survei setelah diadakan program ini, 87% dari total siswa merasa materi yang diajarkan sama seperti materi yang ada di sekolah, 90% dari total siswa memahami materi yang yang diajarkan, dan para siswa merasa puas terhadap biaya nol rupiah yang dikeluarkan untuk mengikuti program ini. 

(20/7) Iqbal mengikuti program ini melalui whatsapp
(20/7) Iqbal mengikuti program ini melalui whatsapp

(22/8) Beberapa siswa SD di RT 08/02 mengikuti program ini melalui aplikasi Zoom dengan pengawasan orang tua 
(22/8) Beberapa siswa SD di RT 08/02 mengikuti program ini melalui aplikasi Zoom dengan pengawasan orang tua 

Tujuan dari program kedua ini adalah meminimalkan hambatan yang terjadi seperti pada siswa yang merasa kurang paham dengan materi yang diajarkan sehingga menurunkan semangatnya untuk ikut belajar online. 

Jika siswa kurang bersemangat, maka dibutuhkan peran orang tua dalam proses belajarnya. Para orang tua pun dipaksa untuk menjadi guru di rumah secara tidak langsung. 

Untuk menjawab  hambatan itu, program ini pun didukung dengan sosialisasi cara penggunaan media online untuk SFH kepada para orang tua agar para orang tua dapat memahami penggunaannya karena dilakukan secara door-to-door dengan melakukan demo langsung.  

Setelah melakukan sosialisasi, para orang tua merasa lebih memahami informasi yang disampaikan secara langsung dengan pemberian contoh dibandingkan melalui daring oleh pihak sekolah. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
#kkntimiiperiode2020 #p2kkn #lppmundip #undip

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun