Menjalankan bisnis sambil belajar kedokteran adalah tantangan yang membutuhkan kedisiplinan dan strategi waktu yang baik. Artikel ini akan membahas metode yang lebih detail dengan contoh nyata untuk membantu mahasiswa kedokteran mengatur waktu mereka secara efektif, sehingga bisa sukses di kedua bidang.
1. Teknik Time Blocking
Metode: Time blocking adalah teknik pengaturan waktu yang membagi hari Anda menjadi blok-blok waktu untuk tugas-tugas spesifik. Ini membantu Anda fokus pada satu aktivitas pada satu waktu dan mengurangi gangguan.
Contoh: Sebagai mahasiswa kedokteran, Anda bisa memblokir waktu di pagi hari, misalnya pukul 08.00 hingga 12.00 untuk kelas dan belajar. Kemudian, alokasikan blok waktu, seperti pukul 13.00 hingga 15.00, untuk mengurus aspek-aspek bisnis seperti pertemuan dengan mitra atau pengembangan produk.
2. Teknik Pomodoro
Metode: Teknik Pomodoro melibatkan bekerja dalam periode 25 menit, diikuti oleh istirahat 5 menit. Setelah empat sesi Pomodoro, ambil istirahat yang lebih panjang, sekitar 15 hingga 30 menit.
Contoh: Gunakan teknik ini saat belajar materi kedokteran. Misalnya, jika Anda perlu mempelajari sistem kardiovaskular, atur timer untuk 25 menit fokus penuh pada materi, diikuti oleh istirahat singkat. Teknik ini bisa membantu menjaga konsentrasi dan mencegah kelelahan mental.
3. Penggunaan Aplikasi Manajemen Waktu
Metode: Gunakan aplikasi yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan mengelola waktu, seperti Trello, Asana, atau Google Calendar.
Contoh: Anda dapat menggunakan Google Calendar untuk mengatur semua kelas, jadwal ujian, dan kegiatan bisnis Anda. Misalnya, buat warna khusus untuk kegiatan akademik dan warna lain untuk kegiatan bisnis, sehingga Anda dengan mudah dapat melihat komitmen Anda pada sebuah glance.
4. Prioritisasi dengan Matriks Eisenhower
Metode: Matriks Eisenhower membantu memprioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan pentingnya. Tugas-tugas dibagi menjadi empat kategori: Lakukan segera, Jadwalkan, Delegasikan, dan Jangan lakukan.
Contoh: Ujian mendatang dianggap sebagai tugas "Lakukan segera", sedangkan perencanaan kampanye pemasaran dapat "Jadwalkan" untuk dikerjakan nanti. Tugas-tugas seperti mengelola media sosial bisnis mungkin bisa "Delegasikan" kepada orang lain.
5. Penetapan Tujuan yang Spesifik dan Terukur
Metode: Tetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terbatas waktu (SMART) untuk studi dan bisnis Anda.
Contoh: Tujuan akademik mungkin adalah "Mendapatkan nilai A untuk ujian anatomi bulan depan". Untuk bisnis, tujuan bisa "Meningkatkan penjualan sebesar 20% dalam tiga bulan ke depan melalui kampanye digital yang baru."
Kesimpulan
Dengan menerapkan strategi pengaturan waktu yang efisien dan metodis, mahasiswa kedokteran dapat mencapai kesuksesan baik dalam studi maupun dalam menjalankan bisnis. Setiap teknik yang disebutkan di atas harus disesuaikan sesuai dengan kebutuhan pribadi dan profesional Anda untuk mencapai keseimbangan yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H