Berpuasa adalah salah satu ibadah yang diwajibkan bagi orang dewasa atau orang yang sudah baligh di agama Islam. Tetapi, bagaimana dengan anak kecil yang belum baligh?
Sebenarnya di agama Islam anak kecil atau anak yang belum baligh termasuk golongan yang tidak diwajibkan untuk berpuasa pada bulan Ramadhan. Karena diusianya yang masih dalam tahapan tumbuh kembang memiliki risiko khusus yang akan timbul akibat berpuasa. Tetapi orang tua bisa mulai mengenalkan atau mengajarkan anak berpuasa sebelum masa baligh agar tidak kaget dan sudah terbiasa  ketika kewajiban berpuasa sudah berlaku baginya.Â
Sebagai orang tua, perlu sekiranya mempertimbangkan kondisi anak sebelum memutuskan untuk mengajarkannya berpuasa. Hal yang dimaksud diatas yaitu antara lain kondisi kesehatan anak secara keseluruhan, aktivitas keseharian anak, dan ketahanan untuk menahan rasa lapar.
Dari persoalan diatas, kami mempunyai 5 tips mengajarkan anak berpuasa sejak kecil yang bisa diterapkan yaitu:
1. Memberikan pemahaman kepada anak
hal ini dapat dimulai dengan cara memberikan pengetahuan mengenai perintah dan kewajiban seseorang muslim untuk berpuasa, karena puasa itu sendiri termasuk salah satu dari rukun Islam.
Selanjutnya anak dipahamkan mengenai kelebihan atau manfaat yang dapat diperoleh dari melaksanakan puasa kurang lebih 13 jam sehari dalam sebulan.Dengan pemahaman yang tepat maka anak diharapkan dapat melakukan puasa dengan semangat.
2. Memberikan tauladan yang baik
Peniru ulung adalah sebutan untuk semua anak, karena banyak dari mereka mempunyai mata yang selalu mengamati, telinga yang selalu menyimak, dan pikirannya yang selalu mencerna perilaku dari orang dekat disekitarnya (terkhusus kedua orang tuanya).
Maka dengan cara keikutsertaan orang tua juga melaksanakan puasa, diharapkan anak dapat tertarik lalu meniru dan ikut berpuasa.
3. Mengajarkan berpuasa di usia yang tepat
Di Indonesia secara umum mulai mengajarkan puasa pada usia 6 hingga 7 tahun. Atau lebih spesifiknya adalah ketika anak menjelang masa pubertas.Tetapi hal diatas tetap disesuaikan dengan kemampuan anak masing-masing, karena usia anak mulai belajar puasa tergantung dari kesiapan orang tua dan si anak itu sendiri.
Pada umumnya, anak diusia 6 hingga 7 tahun termasuk kedalam usia pertumbuhan anak yang membutuhkan gizi dan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Maka orang tua diharapkan tetap memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi anak dalam sehari, yaitu dengan mengontrol asupan makanan pada waktu sahur dan pada waktu berbuka puasa.
4. Menerapkan secara bertahap
Menerapkan puasa pada anak dimulai secara bertahap agar anak bisa beradaptasi menyelesaikan dengan kemampuannya. Misal tahap awal dimulai dengan setengah hari, jika anak sudah dirasa sanggup beradaptasi maka bisa diperpanjang durasi puasanya sampai dengah full 13 jam.Â
Mendidik anak berpuasa di bulan ramadhan untuk pertama kalinya tentu membutuhkan kesabaran dan kedisiplinan yang baik, sebagai orang tua perlu diperhatikan agar tidak memaksakan anak.Â
Jika anak masih merasa kurang nyaman dalam menjalani puasa yang bertahap, janganlah memaksakan anak untuk lanjut ke tahap selanjutnya apalagi memarahinya.
5. Memberikan reward
Ketika anak sudah mampu berpuasa full 13 jam dalam sehari alangkah baiknya sebagai orang tua memberikan reward atau hadiah yang ditujukan kepada anak atas pencapaiannya mampu berpuasa.
Hal tersebut diharapkan mampu memberikan tambahan semangat untuk anak agar dapat melanjutkannya hingga bulan ramadhan selesai dan bersemangat untuk melakukan puasa lagi di bulan ramadhan tahun berikutnya.
Itulah beberapa tips yang dapat orang tua terapkan kepada anak dalam mengajarkan puasa di bulan ramadhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H