Praktikum dimulai dengan eksplorasi area "Miniatur Bumi," di mana mereka melihat replika dari beberapa ekosistem dunia seperti hutan hujan, gurun, dan daerah kutub. Di sini, mereka mencatat perbedaan iklim, flora, dan fauna di setiap ekosistem.
Bu Revina meminta mereka mencatat di buku tugas masing-masing tentang bagaimana manusia bisa memengaruhi lingkungan di ekosistem-ekosistem ini, baik secara positif maupun negatif.Â
Sambil berkeliling, para siswa diajak berdiskusi tentang dampak global warming, deforestasi, dan bagaimana mereka bisa ikut berperan dalam menjaga kelestarian alam.
Kemudian, mereka melanjutkan ke wahana energi terbarukan, di mana anak-anak bisa melihat secara langsung bagaimana energi matahari, air, dan angin diubah menjadi listrik.Â
Di sini, anak-anak mencoba membuat kincir angin mini menggunakan bahan-bahan yang disediakan. Kegiatan ini sangat menarik bagi mereka, karena bisa melihat secara langsung proses yang selama ini hanya mereka baca di buku.
Saat siang menjelang, mereka beristirahat di area hijau sambil menikmati bekal yang dibawa dari rumah. Setelah makan siang, mereka melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi area konservasi satwa.Â
Di sini, mereka melihat berbagai hewan yang hampir punah dan belajar tentang pentingnya menjaga keberagaman hayati.
Kunjungan hari itu ditutup dengan sesi refleksi di taman. Bu Revina meminta setiap siswa untuk menceritakan apa yang mereka pelajari dan apa yang paling berkesan.Â
Banyak dari mereka yang berkata bahwa belajar di luar ruangan seperti ini membuat pelajaran IPS menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.
Dengan perasaan puas dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan, anak-anak kembali ke sekolah di sore hari.