Mohon tunggu...
Fadhilah Novrianti
Fadhilah Novrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Be happy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eco Green Park sebagai Laboratorium Outdoor Siswa

15 Oktober 2024   12:11 Diperbarui: 15 Oktober 2024   12:58 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eco Green Park/dokpri

Kenampakan alam merujuk pada segala bentuk bentang alam yang ada secara alami di permukaan Bumi. Ini mencakup berbagai fitur geografis yang terbentuk oleh proses alamiah seperti erosi, letusan gunung berapi, dan pergerakan tektonik. 

Sedangkan, keragaman lingkungan mengacu pada variasi ekosistem dan habitat yang ada di suatu wilayah. 

Lingkungan mencakup semua faktor biotik (makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme) dan abiotik (faktor fisik dan kimia seperti tanah, udara, dan air) yang saling berinteraksi.

 Keragaman lingkungan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk iklim, topografi, dan aktivitas manusia. 

Keragaman lingkungan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menyediakan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, seperti sumber daya alam, keindahan alam, serta jasa ekosistem seperti penyerbukan dan pengaturan iklim.

Pada suatu pagi yang cerah, anak-anak kelas 4 MI Assalam Batu berkumpul di halaman sekolah dengan penuh semangat. 

Hari itu mereka akan berkunjung ke Eco Green Park, Kota Batu, untuk melakukan praktik laboratorium IPS outdoor. Ini adalah pengalaman pertama mereka belajar di luar kelas, dan semuanya tidak sabar untuk segera berangkat.

Sekitar pukul 08.00, mobil angkutan sekolah tiba dan mereka pun naik dengan riang. Selama perjalanan, suasana mobil dipenuhi tawa dan percakapan seru tentang apa yang akan mereka pelajari di sana. 

Bu Revina, guru IPS mereka, juga ikut memberikan sedikit penjelasan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana Eco Green Park bisa menjadi contoh nyata dalam pembelajaran tentang ekosistem dan keberlanjutan.

Setibanya di Eco Green Park, anak-anak disambut oleh pemandu wisata yang ramah. Mereka diajak mengelilingi area taman yang penuh dengan wahana edukasi yang berkaitan dengan alam, energi terbarukan, dan berbagai ekosistem.

 Praktikum dimulai dengan eksplorasi area "Miniatur Bumi," di mana mereka melihat replika dari beberapa ekosistem dunia seperti hutan hujan, gurun, dan daerah kutub. Di sini, mereka mencatat perbedaan iklim, flora, dan fauna di setiap ekosistem.

Bu Revina meminta mereka mencatat di buku tugas masing-masing tentang bagaimana manusia bisa memengaruhi lingkungan di ekosistem-ekosistem ini, baik secara positif maupun negatif. 

Sambil berkeliling, para siswa diajak berdiskusi tentang dampak global warming, deforestasi, dan bagaimana mereka bisa ikut berperan dalam menjaga kelestarian alam.

Eco Green Park/dokpri
Eco Green Park/dokpri

Kemudian, mereka melanjutkan ke wahana energi terbarukan, di mana anak-anak bisa melihat secara langsung bagaimana energi matahari, air, dan angin diubah menjadi listrik. 

Di sini, anak-anak mencoba membuat kincir angin mini menggunakan bahan-bahan yang disediakan. Kegiatan ini sangat menarik bagi mereka, karena bisa melihat secara langsung proses yang selama ini hanya mereka baca di buku.

Saat siang menjelang, mereka beristirahat di area hijau sambil menikmati bekal yang dibawa dari rumah. Setelah makan siang, mereka melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi area konservasi satwa. 

Di sini, mereka melihat berbagai hewan yang hampir punah dan belajar tentang pentingnya menjaga keberagaman hayati.

Kunjungan hari itu ditutup dengan sesi refleksi di taman. Bu Revina meminta setiap siswa untuk menceritakan apa yang mereka pelajari dan apa yang paling berkesan. 

Banyak dari mereka yang berkata bahwa belajar di luar ruangan seperti ini membuat pelajaran IPS menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.

Dengan perasaan puas dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan, anak-anak kembali ke sekolah di sore hari.

 Perjalanan ke Eco Green Park itu bukan hanya menjadi pengalaman seru, tapi juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya menjaga bumi dan ekosistem di sekitar mereka.

Kesimpulan dari pembelajaran tentang kenampakan alam dan keragaman lingkungan adalah bahwa kedua konsep ini saling berkaitan dan memainkan peran penting dalam membentuk kondisi Bumi serta kehidupan di atasnya.

 Kenampakan alam seperti gunung, sungai, dan pantai adalah hasil dari proses alamiah yang terjadi selama jutaan tahun. 

Bentang alam ini memberikan ciri khas dan keunikan bagi setiap wilayah, memengaruhi iklim, sumber daya alam, serta kehidupan flora dan fauna.

 Sedangkan, keragaman lingkungan menunjukkan bahwa setiap wilayah memiliki karakteristik ekosistem yang berbeda-beda, baik itu hutan, padang rumput, laut, atau lingkungan perkotaan. 

Keragaman ini menciptakan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang mendukung kelangsungan hidup berbagai spesies, termasuk manusia. 

Pembelajaran ini menekankan pentingnya menjaga kelestarian kenampakan alam dan keragaman lingkungan, karena mereka menyediakan sumber daya, ekosistem yang sehat, serta manfaat ekologi dan ekonomi yang berkelanjutan bagi kehidupan manusia.

 Dengan memahami dan melestarikan alam, kita turut menjaga keseimbangan ekosistem dan kualitas hidup generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun