Mohon tunggu...
Fadhilah Putri Gemala
Fadhilah Putri Gemala Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesejahteraan Lansia yang Berada dalam Garis Kemiskinan

22 Januari 2022   07:00 Diperbarui: 22 Januari 2022   07:05 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LANSIA atau Lanjut Usia diperuntukkan untuk orang tua yang berusia 60 tahun ke atas, tapi yang akan saya bahas adalah lansia yang berada dalam garis kemiskinan. 

Lansia bukan hanya orang tua yang sudah tidak bisa berjalan karena penyakit tapi lansia orang tua yang sudah melewati umur lebih dari 60 tahun dan memiliki krisis ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya. 

Mereka adalah orang tua yang seharusnya diberikan kenyamanan hidup selama sisa waktu mereka, mereka seharusnya dilayani oleh keluarga, di hargai oleh orang yang lebih muda, diberi kenyamanan oleh pelayan masyarakat, diberikan fasilitas oleh pemerintah. 

Tapi kenapa masih banyak lansia yang masih banting tulang untuk mencukupi hidupnya, harusnya mereka menikmati masa tuanya walau bukan dengan gemilang harta setidaknya cukup untuk hidup sehari-hari seperti memiliki makanan yang cukup, pakaian yang layak pakai, dan rumah yang layak huni.

Menurut UU Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan Lanjut Usia adalah pencerminan bangsa yang berbudi luhur, mempunyai ikatan kekeluargaan sebagaimana nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa, yaitu menghormati serta menghargai peran dan kedudukan lansia yang memiliki kebijakan dan kearifan serta pengalaman berharga yang dapat diteladani oleh generasi penerusnya.

Keluarga memang menjadi sosok paling penting dalam kelangsungan kesejahteraan lansia, tapi bagaimana dengan lansia yang sebatang kara dan tidak memiliki pengetahuan akan kesejahteraan pada dirinya, bukankah disitu peran masyarakat dan pemerintahan. 

Pemerintah membantu dalam menangani tanggungan biaya hidup dan kesehatan atau bisa disebut bantuan pemerintah dan peran masyarakat adalah membantu mengarahkan lansia agar mendapatkan bantuan tersebut, membantu lansia mengerti bahwa dirinya bukan beban penduduk ataupun beban masyarakat melainkan mereka adalah penunjang bagi generasi muda walaupun berbeda zaman tapi lansia memiliki banyak pengalaman hidup dan memiliki banyak cerita yang bisa menginspirasi sebuah generasi muda.

Menurut Berita Resmi Statistik No. 07/01/Th.XXIV, 21 Januari 2021. Baby boomer 11,56% dari 270,20 juta jiwa lahir tahun 1946-1964 perkiraan usia sekarang 56-74 tahun dan pre-Boomer 1,87% dari 270,20 juta jiwa lahir sebelum tahun 1945 perkiraan usia sekarang lebih dari 75 tahun. 

Hal ini membuktikan bahwa lansia pada tahun 2020 diperkirakan meningkat daripada tahun 2019 yang tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kemensos tahun 2019 sebanyak 12,6 juta, 10,7 juta lansia di dalam keluarga dan 1,9 juta lansia di luar keluarga. Hal ini membuktikan bahwa semakin tahun makin bertambahnya lansia di Indonesia yang akan membuat aging population.

Ini adalah data mengenai berapa jumlah lansia yang ada di Indonesia tapi tidak ada data konkret mengenai lansia yang dibawah garis kemiskinan yang sangat sulit mendapat sesuap nasi dan jika sakit maka mengandalkan orang lain untuk membawanya ke salah satu perawat jalan ataupun petugas kesehatan sekitar rumahnya untuk mengurangi biaya rumah sakit.

Kesejateraan lansia yang berada pada garis kemiskinan sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah, mereka bukan hanya buta akan teknologi, mereka juga buta akan bantuan pemerintah, jadi harus pemerintahlah yang menindaklanjuti proses bantuan untuk lansia yang memiliki ekonomi sulit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun