Salah satu elemen kunci dari kurikulum ini adalah pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa diajak untuk mengerjakan tugas-tugas yang relevan dengan kehidupan nyata. Menurut saya, pendekatan ini sangat baik karena dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi. Data dari Pusat Penelitian Pendidikan dan Kebijakan (2023) bahkan menunjukkan bahwa partisipasi aktif siswa meningkat hingga 35% di sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Â
Namun, saya merasa penerapan kurikulum ini masih belum merata. Dalam beberapa diskusi dengan guru, mereka mengungkapkan kesulitan dalam memahami konsep baru ini, terutama tanpa pelatihan yang memadai. Menurut saya, pelatihan intensif bagi guru harus menjadi prioritas utama agar Kurikulum Merdeka dapat berjalan efektif. Â
Teknologi sebagai Kunci Transformasi Pendidikan
Teknologi adalah harapan besar bagi pembaruan pendidikan. Selama pandemi COVID-19, platform pembelajaran seperti Ruangguru, Zenius, dan Quipper telah membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi solusi di tengah keterbatasan. Â
Namun, dalam pengalaman saya sebagai pengamat, teknologi saja tidak cukup. Di beberapa daerah, akses internet masih menjadi barang langka. Program digitalisasi sekolah yang dilakukan Kemendikbudristek memang patut diapresiasi, tetapi saya rasa ini baru langkah awal. Dibutuhkan infrastruktur yang lebih merata agar teknologi benar-benar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Â
Pendidikan Inklusif: Mewujudkan KesetaraanÂ
Pendidikan inklusif adalah aspek lain yang harus menjadi perhatian. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pendidikan yang merangkul semua kalangan. Â
Namun, sayangnya, banyak sekolah inklusi yang masih kekurangan fasilitas. Menurut saya, pemerintah harus lebih proaktif dalam memastikan semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, mendapatkan kesempatan belajar yang setara. Â
Rekomendasi untuk Pembaruan Pendidikan
Untuk menciptakan pendidikan yang relevan dan inklusif, beberapa langkah berikut dapat menjadi fokus:Â Â
1. Pelatihan Guru yang Berkelanjutan: Guru perlu dilatih secara intensif untuk menguasai teknologi dan pendekatan pembelajaran baru. Â