Budaya sendiri adalah suatu cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama oleh sekelompok orang,yang kemudian diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. Budaya ini terbentuk dari banyak unsur yang rumit, seperti : sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Â
Seperti yang kita ketahui setiap negara pasti memliki kebudayaan nya masing-masing. Salah satunya adalah budaya dari Indonesia, seperti yang kita tahu Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau. Artian tersebut secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak sekali keberagaman budayanya.
Seiring dengan berjalannya waktu, kita mengalami banyak sekali perubahan dan perkembangan budayanya. Yang dipengaruhi oleh mudahnya masuknya budaya asing yang dibantu dengan adanya globalisasi, maka membuat budaya asing ini dengan mudah masuk dan di terima di Negara Indonesia itu sendiri. Salah satunya adalah dengan masuknya budaya dari Negara Korea Selatan ke Indonesia.
Penyebaran dari budaya Korea Selatan ini sangatlah berkembang dengan pesat di Indonesia. Karena juga didukung banyaknya konsumsi konten terkait dengan budaya Korea Selatan.Â
Dari melihat drama, film,Vlog atau makanan ini secara tidak langsung akan membuat masyarakat Indonesia mudah untuk meniru dengan apa yang mereka lihat. Dan ketika masyarakat sudah cukup banyak mengonsumsi budaya Korea Selatan ini maka secara tidak langsung mereka juga akan mengadaptasi kehidupan sehari-hari warga Korea Selatan ini.
Dalam kasus ini kita bisa mengambil Konsep Pierre Bourdieu (Habitus ). Yang mana Bourdieu merumuskan konsep habitus sebagai analisis sosiologi dan filsafati atas perilaku manusia. Habitus dunia sosial. Habitus menurut Bourdieu merupakan hasil keterampilan yang menjadi tindakan praktis (tidak harus disadari) yang kemudian diterjemahkan menjadi suatu kemampuan yang kelihatannya alamiah dan berkembang dalam lingkungan sosial tertentu.
Teori Bourdieu ini dikaitkan dengan suatu objek yang berkaitan, karena objek tersebut bisa dikatakan sebuah komunitas ataupun sekumpulan individu dalammasyarakat yang memiliki kesamaan usia dan fisik yang dapat memberikan ciri khas dalam keanggotaan mereka, ciri tersebut terbentuk dalam struktur sosial diluar diri mereka yang diinternalisasikan dan kemudian menjadi habitus (Burke, 2001:179-181).Â
Pemilihan dari masalah ini adalah untuk melihat serta memahami proses peniruan dan motif-motif mendasarinya, dan memahami pemilihan ruang publik yang digunakan dalam menampilkan gaya berpakaian.
Maka dari hal tersebut, pertama - tama memahami orangnya terlebih dahulu. Menurut Bourdieu struktural genetis diartikan sebagai sebuah pendekatan yang mendeskripsikan suatu cara berfikir dan cara mengajukan sebuah pertanyaan. Selain itu juga menggunakan beberapa teori dari Bourdieu, Dua konsep utama dari karya Bourdieu adalah istilah lain seperti kekuasaan simbolik, startegi dan perjuangan ( kekuasaan simbolik dan material).Â
Beserta beragam jenis modal ekonomi, modal budaya dan modal simbolik. Setelah mendapatkan data - data terkait maka kemudian barulah kita bisa melanjutkan dengan melihat apakah semua budaya Korea Selatan ini diserap langsung oleh masyarakat Indonesia atau bahkan masyarakat Indonesia ini langsung menyerap dan menerapkan semua budaya asing ini tanpa melakukan filterisasi terlebih dahulu.
Karena seperti yang kita ketahui budaya Indonesia atau negara Indonesia ini dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam nya baik dari segi wisata, adat istiadat, agama, masyarakat bahkan pola aktivitas masyarakatnya sendiri. Di ibaratkan Indonesia itu terlihat sebagai permata di dunia ini.