1. Tentukan Skala Prioritas
Bagaimanapun urusan pribadimu harus menjadi prioritas utama, selesaikan dulu urusanmu baru bisa membantu orang lain ingat bahwa di kamu juga berharga dan gak kalah penting dengan orang lain untuk dibahagiakan yang
2. Tentukan Batasan
Lebih baik kamu memiliki batasan kira-kira kapan kamu bisa menerima permintaan, berapa banyak, dan apa timbal baliknya ke kamu. Jangan sampai urusan pribadi kamu jadi terbengkalai hanya karena ingin membuat senang orang-orang yang mungkin belum tentu peduli denganmu.
3. Belajar Berkomunikasi Secara Asertif
Menurut McNeilage dan Adams komunikasi asertif adalah bentuk tingkah laku interpersonal yang terdiri dari komunikasi secara langsung, terbuka, dan jujur yang menunjukkan pertimbangan dan penghormatan terhadap individu lain. Dengan mempelajari komunikasi asertif kamu akan lebih mampu untuk mengatakan tidak atau menolak permintaan orang lain tanpa takut menyakiti perasaan dan tetap menghargai mereka.
Menjaga dan menghormati perasaan orang lain itu memang perlu, tetapi jangan mengesampingkan perasaan atau prioritas pribadimu. Mau bagaimanapun kondisinya kita tidak akan bisa menyenangkan semua orang, pasti ada beberapa orang yang tidak suka dan hanya ingin memanfaatkan.
Seseorang dapat mencapai keseimbangan yang lebih sehat antara menyenangkan orang lain dan menjaga kesejahteraan pribadi. Perlu diketahui prioritas dan batasan untuk diri sendiri sehingga kita tidak menjadi seorang people pleaser dan jangan sampai orang lain memanfaatkan kebaikanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H