Pemuda hits dan kekinian seolah merujuk pada para pemuda yang terbelenggu pada arus eksistensialisme. Status sosial mengalami revolusi defenitif mengenai siapa yang nge-hits dialah juaranya, bahkan jika hal itu harus memaksanya menerobos nilai-nilai kepribadian bangsa demi poros globalisasi dan liberalisasi.Â
Eksistensi mengalami pergeseran letak realitas baru ke arah virtualisasi eksistensialisme. Eksistensi tidak lagi dipersepsikan pada suatu realitas faktual, melainkan bertransmigrasi ke dalam realitas virtual, inilah generasi milenial.
Pada akhirnya dibutuhkan suatu kristalisasi nilai-nilai kepribadian bangsa yang oleh konstitusi disebut sebagai "Pancasila", untuk merestorasi cara pandang para "pemuda zaman now" dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Semangat "pemuda zaman now" adalah menjadi generasi pemenang, terutama bagi perkembangan perekonomian bangsa. Menjadi pusat perkembangan ekonomi bangsa, melalui kreativitas dan keberanian. Pemuda merupakan pembaharu ekonomi dan pembuka lapangan pekerjaan baru.
"Pemuda zaman now" memiliki tanggungjawab dalam perkembangan teknologi bagi kemajuan bangsa, terutama dalam menciptakan berbagai aplikasi-aplikasi menarik yang menjadi kebutuhan bangsa dan dunia.Â
"Pemuda jaman now" adalah pemuda yang konsisten dalam membumikan nilai-nilai kepribadian bangsanya sebagai akumulasi dari nilai-nilai religius, kemanusiaan dan keadilan, persatuan bangsa, kemajemukan dan nilai-nilai mufakat, serta semangat gotong royong dan pemerataan kesejahteraan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H