Mohon tunggu...
Moh. Fadhil
Moh. Fadhil Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IAIN Pontianak

Lecturer - Mengaji dan mengkaji hakekat kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Transformasi "Pemuda Zaman Now"

29 Oktober 2017   17:01 Diperbarui: 27 Oktober 2020   22:27 4332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumpah Palapa adalah instrumen pembenar tentang kesatuan nusantara, maka persatuan dan kesatuan bangsa adalah sebuah keniscayaan.

Berkumpulnya para pemuda terpelajar menjadi bukti shahih implementasi persatuan dan kesatuan bangsa. 

Perbedaan suku dan budaya menyatu atas nama Indonesia yang terkristal dalam suatu Sumpah Pemuda sebagai legitimasi falsafah pergerakan nasional menuju suatu era baru yang cerah untuk menjadi bagian dari bangsa-bangsa di dunia.

Masa Kini (Kekinian)

Sesungguhnya revolusi bukanlah suatu hasil yang final, melainkan suatu proses yang bergerak dinamis terus menerus. Pemuda adalah bagian dari pelaku revolusi, begitupula dengan kemerdekaan sebagai suatu proses dinamis dan merupakan proses pembangunan karakter manusia-manusia di dalamnya. 

Tidak ada skema yang final dari suatu proses pembangunan. Realitas sosial terus bergerak untuk membangun persepsi baru yang akan terus merubah tatanan, terutama dalam setiap proses interaksi sosial. 

Pemuda masa kini merupakan pembaharu dalam dinamika politik, sosial, dan budaya. Pembaharu berkonotasi dikotomis, menjadi pembaharu kemajuan bangsa dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kepribadian bangsa atau menjadi pembaharu yang kapitalistik. 

Konsumerisme menandai perkembangan perekonomian suatu bangsa lewat kemampuan daya beli yang semakin menggila atau dapat pula menandai ketimpangan produksi dalam negeri ditambah gengsivitas yang berlebihan terhadap produk lokal. 

Konsumerisme adalah candu yang melenakan bak virtualisasi kepuasan, sedang produksi lokal adalah sarana perbandingan kualitas melawan gengsivitas. 

Lihatlah dominasi trending topic di twitter yang disesaki oleh aktivitas sosial media dalam negeri, padatnya jumlah penduduk sosmed berkewarganegaraan Indonesia di facebook dan instagram, atau hebohnya grub-grub chatting yang menjamur di setiap layar aplikasi Line dan WA. 

Sungguh sebuah dominasi kependudukan Bangsa Indonesia di dunia sosmed ibarat kolonialisasi gaya baru Bangsa Indonesia terhadap produk asing atau justru kitalah yang tengah dalam situasi kolonialisasi gaya baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun