Namun sebelum nama-nama tersebut mulai tenar, terdapat seorang jenderal besar yang berasal dari tiongkok kuno yang dimana strateginya masih dipakai sampai sekarang yakni Sun-Tzu.
Sun-Tzu yang nama aslinya Sun Wu merupakan seorang ahli militer serta Jenderal Besar dari Kerajaan Wu pada era musim semi gugur China “春秋”. Karyanya yang Bernama “Seni Perang Sun Tzu” memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap sejarah dan kebudayaan di kemiliteran Negara China itu sendiri serta terhadap dunia kemiliteran di seluruh dunia.
Buku Militernya yang berjudul “Sun Zi Bing Fa” telah banyak terjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dipakai sebagai pedoman strategi dalam dunia militer serta bisnis pada zaman sekarang ini. Buku “Sun Zi Bing Fa” yang telah diterjemahkan bahasa Inggris dikenal dengan sebutan“The Art of War”.
Sun-Tzu hidup sekitar tahun (544 SM – 470 SM) yang dimana sejak kecil dia sangat senang meneliti tentang strategi ke militeran. Dia Berasal dari wilayah kerajaan Qi yang terletak di sekitar provinsi Shandong. Dia merupakan keturunan dari keluarga yang mempunyai bakat tinggi di dunia kemiliteran serta Kakek nya merupakan jenderal dari kerajaan Qi.
Saat berumur 18 tahun, terjadi konflik saudara yang Panjang di kerajaan Qi sehingga membuat Sun-Tzu kecewa dan menganggap bahwa kemampuannya tidak akan berguna bagi kerajaan Qi sehingga dia membelot ke kerajaan Wu. (Dinaviriya, 2021)
Menurut sejarah, Sun-Tzu memiliki suatu hal identik yang disebut 36 strategi ataupun 36 taktik dalam militer yang dimana, istilah ini memuat banyak skenario selama sejarah wilayah Tiongkok pada era Negara-negara Berperang dan juga era 3 Kerajaan. 36 strategi ini biasanya lebih banyak disampaikan sebagai cerita secara lisan daripada diabadikan secara tertulis.
Walau seperti itu, banyak penulis dari Tiongkok yang berusahauntuk mengompilasikan “36 Strategi” ini dari berbagai cerita secara turun-temurun. Secara umum, masyarakat Tiongkok kuno mengatakan bahwa “hanya ada 36 strategi di bawah langit”. (Feng, 2007)
Perjalanan karier militer yang dijalani oleh Sun-Tzu tidaklah semudah yang banyak orang kira. Ia menjalani masa yang berat sampai bisa berada di posisi puncak. Sebelum dipercaya oleh Kerajaan Wu, ia disuruh untuk mempraktik-kan segala macam taktik yang telah ada. Raja Helu ingin sekali Sun Tzu memperlihatkan strategi perangnya agar sesuai dengan ekspektasinya.
Menurut dari sejarawan Sima Qian, Sun Tzu berhasil membuktikan semua taktik dan juga teori perangnya yang sangat hebat. Ia berhasil memenangkan Perang Boju yang awalnya hanya dianggap sangatlah mustahil. Berkat dari kepemimpinannya di perang ini, perjalanan kariernya semakin meningkat, sampai ia diangkat menjadi jendral perang tertinggi yang pernah ada di wilayah Tiongkok.
Kemahiran dari Sun Tzu itu sendiri ternyata telah membuat banyak sekali pemimpin ataupun jenderal di era modern ini terinspirasi. Padahal buku yang ditulis oleh sang ahli strategi ini telah berusia lebih dari ribuan tahun.
Untuk ukuran buku yang berisi strategi tempur, The Art of War merupakan buku terbaik sepanjang sejarah peradaban umat manusia terutama di bidang strategi dan militer.