Aku agak bingung dengan melihat sekeliling, memang sudah tidak ada tempat lagi. Karena aku hanya membaca buku, tidak ada salahnya dia duduk di depanku.
"Silahkan" , ujarku. Parasnya cantik, rambutnya pendek hanya sebahu, tinggi mungkin sekitar 163 cm, pakaian yang dipakai berwarna hitam dan membawa handbag berwarna merah, mungkin model kampus pikirku. Karena memang mukanya masih seumuran denganku.
Aku lanjut membaca kisah si pemberontak, dua halaman telah aku baca lagi, ternyata si pemberontak diajak untuk masuk ke dalam pemerintahan oleh Sang Presiden. Dengan janji, membenahi bersama dari dalam. Tentu dengan beberapa fasilitas yang dijanjikan oleh Sang Presiden. Entah apa yang pemberontak ini harus ambil, bekerja sama dengan orang yang sudah sangat dia benci karena ada kemungkinan berhasil atau tetap menolak tawarannya. Dia sudah berjuang untuk melawan pemerintahan Sang Presiden hampir 10 tahun. 10 tahun tanpa tidur yang tenang, hidup tak nyaman, kehilangan yang selalu datang. Apakah dia akan menyerah begitu saja?
"Sudah lama di sini?", perempuan tadi menanyakan.
"Iya, kira-kira sekitar 40 menit mungkin", jawabku.
"Oh iya, namaku Senja, kita belum berkenalan kan? Aku sudah langsung minta duduk depanmu saja tadi", sambil tersenyum dia memperkenalkan dirinya. Senja pikirku, saat ini sore hari menuju senja, dan ada seseorang bernama Senja didepanku. Aneh sekali.
"Aku Adi" , setelah bersalaman dia mulai bertanya mengenai diriku."Sering datang ke tempat ini?"
"Baru pertama kali kok", jawabku.
"Lihat bagus ya kafe ini, semua furnitur dan aksesorisnya menarik, oh kamu mahasiswa atau sudah kerja?"
"Iya bagus memang, langsung terkenal gara-gara instagram hahaha, Aku masih mahasiswa, kamu?"
Ternyata Senja adalah mahasiswi tingkat akhir dari Fakultas Ekonomi, dia juga terkadang menjadi model di beberapa majalah, atau online-online shop. Ya memang hal itu sedang terkenal sekarang ini. Pantas saja, terlihat dari perawakannya. Mungkin aku pernah melihatnya di sebuah majalah lokal kota ini. "Seharusnya hidup itu seperti ini ya, lihat mereka, bersemangat menceritakan ide-idenya untuk negeri, lucu ya. Pasti masih mahasiswa baru", ternyata dia juga memperhatikan orang sekitar pikirku.