Mohon tunggu...
Fachry Dwito Akbar
Fachry Dwito Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

saya memiliki hobi bermain game, membaca buku, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Berhasil Merintis Usaha Genset di Masa Pandemi

13 Desember 2022   15:05 Diperbarui: 19 Desember 2022   18:39 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
April Rianto membuat rumah genset (dok foto: Triyono) 

Seorang karyawan biasa yang bekerja di bidang teknik pada perusahaan konstruksi dan genset, Triyono, berusia 50 tahun, menceritakan kisahnya meraih sukses di masa pandemi.

Pada awalnya, Triyono sebagai karyawan biasa pada bidang teknik di bagian panel kelistrikan. Pada perusahaan itu dia, bertugas merakit panel untuk dipakai provider telkomsel indosat. Berbekal pengalaman itu, Triyono memiliki misi ingin meniti karir bukan mencari uang dahulu, meskipun uang juga yang utama tapi dia memilih karir yang dipentingkan. Alhasil secara berkesinambungan karirnya meningkat, mulai pertama dari teknisi, kemudian menjadi kepala teknisi, dan akhirnya menjadi  pimpinan yang membawahi beberapa teknisi di perusahaan itu.

Sebagai pimpinan, banyak pengalaman dan tantangan serta dapat melihat beberapa peluang usaha yang dikerjakan di perusahaan itu. Setelah merasa mampu melakukan beragam pekerjaan teknik, dalam hal ini adalah maintenance, lalu Triyono memutuskan keluar dari perusahaan. Sebagi langkah awal ingin mencoba membuka usaha sendiri, tapi karena dirasa belum mampu, akhirnya diputuskan untuk bergabung dengan perusahaan lain namun dengan sistem kerjasama bagi hasil.

Disini Triyono, berperan mencari proyek untuk perusahaan itu dengan fee bagi hasil. Setelah berjalan lebih kurang sekitar 2 tahun, dan merasa sudah banyak memiliki pengalaman, maka diputuskan untuk membuka perusahaan sendiri yang bergerak di bidang maintenance yang bernama PT Tritama Mitra Teknik, yang beralamat di Kampung Sawah Witana RT 002/RW 07, Kembangan Utara, Jakarta BaratTriyono mengatakan “kita sudah berpengalaman dan expert disitu kemudian, kita mencoba mencari customer lainnya yang memang sudah kita fahami, akhirnya Kita mendapatkan satu customer bank dengan sistem kontrak”.

Logo Perusahaan milik Triyono (dok foto : Triyono)
Logo Perusahaan milik Triyono (dok foto : Triyono)

Triyono menambahkan, dirinya keluar pada saat pandemi karena pada perusahaan sebelumnya tidak bisa diajak untuk bekerjasama lebih luas dalam mencari customer lebih banyak karena ada masalah internal pada perusahaan itu. Itulah yang melatarbelakangi Triyono mempunyai keinginan harus membuat perusahaan sendiri secepat mungkin.

Triyono mengatakan “Pandemi bukan menjadi halangan, dan bukan alasan tidak kerja, pemasukan tidak ada, tetapi malah sebagai tantangan untuk membuat perusahaan. Meskipun  membutuhkan modal yang besar untuk sewa kantor, membuat workshop, membeli peralatan pekerjaan,  memperkerjakan karyawan”. Beruntung pada saat membuat perusahaan, Triyono  langsung mendapatkan tender satu perusahaan bank, dengan pelaksanaan pekerjaan  per 6 bulan sekali kontrak. Sebagai solusi untuk kekosongan diluar 6 bulan, perusahaan Triyono melakukan pekerjaan  parsial ada untuk pemenuhan kewajiban membayar empat orang karyawan dan membayar  pajak.

Triyono di ruang kerja (dok foto: Triyono)
Triyono di ruang kerja (dok foto: Triyono)

Kendala yang paling pokok dihadapi adalah struktur permodalan, karena jika hanya memliki sedikit customer, sedangkan biaya operasional terus berjalan berarti modal ini harus menutupi dulu operasional. Dan perusahaan ini  tidak bisa mengambil sembarang pekerjaan jika memang budget dibawah modal perusahaan tidak diambil.

Jadi Triyono mempunyai prinsip menjalankan pekerjaan itu harus sesuai dengan modal. Perusahaan ini juga tidak  mau gambling dengan meminjam dana ke bank, karena  mengambil pekerjaan sesuai dengan modal sehingga tidak  mempunyai hutang yang  berjalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun