Aku berdiri membatu di balik dinding kelas
membohongi diriku sendiri bahwa engkau telah pergi
kupandangi langit-langit kelas, mendustai air mata yang sudah jatuh
Bayangan masa lalu itu mewujud di meja-meja kosong
lengkap dengan keriuhan di koridor-koridor kelas
itulah sisa kenangan yang tak sempat kau bawa
Di atas teras dekat pintu kelas, tempat tiap harinya aku menantimu
untuk melihatmu, yang aku anggap itu adalah mengantarmu pulang tiap harinya
Tak banyak kata, tak banyak klausa, bahkan tak ada yang terucap
entah aku pemalu, atau kau yang tak mau
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!