Mohon tunggu...
Fachry Aziz Sofyan
Fachry Aziz Sofyan Mohon Tunggu... Freelancer - Dreamer

Menuangkan yang terlintas di benak kepala ke dalam rupa tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Strategi Bertahan Hidup Ojek Pangkalan (Opang) di Era Gempuran Maraknya Ojek Online

6 Mei 2024   09:38 Diperbarui: 6 Mei 2024   20:10 2047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

Untuk bertahan hidup, banyak Opang yang melakukan diversifikasi layanan. Selain sebagai ojek, mereka juga menawarkan layanan antar barang, jasa pengantaran, atau bahkan tur sebagai bentuk inovasi untuk tetap relevan di tengah persaingan yang semakin ketat.

5. Penggunaan Teknologi Secara Bijak

Meskipun bersaing dengan ojek online yang mengandalkan teknologi, Opang juga mulai menggunakan teknologi secara bijak. Mereka mulai memanfaatkan aplikasi pesan singkat atau media sosial untuk berkomunikasi dengan pelanggan atau bahkan membuat grup khusus untuk mempermudah pemesanan.

Dengan strategi-strategi ini, Opang tradisional masih memiliki tempatnya di tengah-tengah persaingan dengan ojek online. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Opang, seperti pelayanan personal, tarif fleksibel, jaringan komunitas yang solid, diversifikasi layanan, dan penggunaan teknologi secara bijak, menjadi kunci untuk bertahan hidup dan tetap relevan di era transportasi yang terus berkembang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun