Pagi ini dinaungi dengan angka 15 dari bulan desember di tahun 2021. Tidak ada fenomena yang membuatku menjadi sosok seperti Superman. Masih sama seperti ketika aku dilahirkan yang kala itu katanya manusia seutuhnya. Di hari ini pun aku masih seperti itu hanya saja telah bertambah volume di setiap sudutnya. Perihal amal ibadah, tidak ada yang bertambah bahkan mungkin berkurang dan yang bertambah itu adalah kesalahanku, entahlah aku ragu jika mengakumulasikannya.
Bagaimana mungkin sesosok manusia dengan segala keterbatasannya menginginkan segala hal yang terjadi, ada dalam kontrolnya. Tetapi itulah aku yang terkadang berangan-angan untuk bisa seperti itu. Hal yang menjadikanku tersadar bahwa itu tidak akan terjadi dan merupakan suatu hal mustahil adalah dengan menyadari diriku sendiri yang ingin tetap menjadi manusia seutuhnya dengan segala keterbatasan itu. Ini juga meyakinkanku terhadap eksistensi tuhan dalam agamaku. Ketika segelintir orang menanyakannya, ketika segelintir orang meragukannya, ketika segelintir orang mempermasalahkannya, ketika segelintir orang mengomparasikannya dengan akal, aku yakin bahwa segala ciptaan pasti memiliki penciptanya tapi pencipta itu tidak pernah diciptakan, dia terdahulu dan kekal.
Tulisan ini tidak berlindung pada apa yang dinamakan mekanisme, sistem, metode atau apapun itu. Jari ini hanya mengikuti apa yang ingin diungkapkan sesosok manusia yang tadi dibahas pada bagian awal paragraf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H