Mohon tunggu...
Fachry Aziz Hasibuan
Fachry Aziz Hasibuan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa program studi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Music

Pelajaran Hidup dari Lagu yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (Banda Neira)

28 Desember 2021   16:35 Diperbarui: 28 Desember 2021   17:53 6454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: medium.com 

Kawan-kawan pasti sudah tak asing dengan grup musik folk indie Banda Neira, Banda Neira yang ditunggangi oleh Ananda Badudu dan Rara Sekar (kakak Isyana Sarasvati). Jika teman-teman melihat, lagu-lagu mereka selalu mudah didengar dan selalu menusuk hingga palung mariana hati para pendengarnya.
Kita semua sudah tau bahwa grup musik ini sudah bubar pada akhir Desember 2016. Keputusan yang disampaikan melalui akun sosial media instagram mereka. Keputusan ini membuat para penggemar galau berkepanjangan, namun karya mereka masih tersimpan rapih dalam hati penggemar.

Lagu Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti adalah karya terbaik mereka. Lagu yang berdurasi hampir tujuh menit ini menampilkan pelajaran hidup yang sangat penting. Diawal lagu kita akan disajikan dengan musik ala elegi yang akan membawa kita ke perasaan sejuk, tenang, dan semacam relaksasi. Lalu masuk ke lirik bait pertama hingga akhir yang menyajikan aura magis bagi kita semua.

Dalam bait pertama :


Jatuh dan tersungkur di tanah aku

berselimut debu sekujur tubuhku

panas dan menyengat

rebah dan berkarat

Dalam bait ini kita akan dibawa untuk mengenang ketika kita mengalami masa-masa sulit, masa semua harapan jatuh, dan tubuh menjadi rapuh saat segala keinginan kita belum tercapai. Semua orang pasti mengalami rasa resah, galau berkepanjangan, resah akan hidup yang dijalani, kita seakan putus asa pada kehidupan yang kita jalani, dan berfikir seolah kita hidup hanya untuk gagal.

Dalam bait kedua :

Dimana ada musim yang menunggu

meranggas merapuh, berganti dan luruh

bayang yang berserah

terang di ujung sana

Dalam bait ini kita ditarik lagi dari nostalgia pada awal lirik. Dalam lirik ini kita disajikan, bahwa ada secercah harapan di sana, semua kegagalan adalah awal keberhasilan, dan di ujung terowongan akan ada terang di ujung sana. Memang cahaya selalu identik dengan segala pengharapan dan sifat baik lainnya. Cahaya adalah jalan keluar bagi mereka yang tersesat dalam gelap.

Dalam bait ketiga :

Yang, yang patah tumbuh, yang hilang berganti

yang hancur lebur akan terobati

yang sia-sia akan jadi makna

yang terus berulang, suatu saat henti

yang pernah jatuh, kan berdiri lagi

yang patah tumbuh, yang hilang berganti

Bait ini merupakan penutup dari lagu ini. Banda Neira menyajikan penutup yang magis dan diulang terus menerus selama tiga kali. Kata tiap kata akan masuk ke dalam palung terdalam hati, memberi sebuah mantra yang sakti, dan memberi sebuah petuah yang memberi suasana bangkit. Lirik yang diulang terus menerus memberikan kita efek bahwa jangan melulu meratapi masa lalu, meratapi yang sudah adalah sebuah kebodohan. Lagu ini merupakan perwujudan bagi mereka yang hilang arah yang disebabkan oleh masa lalu, masa lalu adalah hutan belantara yang harus dihadapi. Lagu ini memberi pesan moral, bahwa harus percaya pada setiap kesempatan dan harus bangkit dari keterpurukan. Percayalah badai pasti berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun