Pancasila dibentuk dari dua kata yang berasala dari bahasa sangsekerta, yaitu panca (lima) dan sila (peraturan tingkah laku baik).Â
Secara istilah, dapat diartikan bahwa pancasila merupakan dasar negara republik Indonesia yang terdiri atas lima poin yang menjadi pedoman bagi warga negara dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sedangkan pendidikan, menurut Richey (1952), dalam bukunya yang berjudul Planning for Teaching: An Introduction to Education.
Bahwa pendidikan ialah yang berkenaan akan fungsi secara luas dari perbaikan, serta pemeliharaan kehidupan suatu masyarakat dan mampu membawa generasi masyarakat yang baru untuk penuaian tanggung jawab juga kewajiban di masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah sering kali melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap kurikulum pendidikan.Â
Sampai saat ini, tercatat sebanyak 11 kali penggantian kurikulum pendidikan yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2013, dan 2015.Â
Hal itu dikarenakan, kurikulum pendidikan haruslah mengikuti perkembangan zaman agar mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.Â
Baca juga :Demokrasi Pancasila Pada Masa Orde Baru
Dari sekian banyak pergantian, hal yang menarik adalah pendidikan pancasila yang selalu ada di setiap jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga perguruan tinggi.
Dalam menyikapi hal tersebut, pancasila seharusnya bukan hanya sebagai mata pelajaran atau mata kuliah dalam sebuah instansi.Â
Melainkan, pancasila juga harus diterapkan dalam setiap sendi kehidupan kita sebagai warga negara Indonesia. Pancasila menjadi acuan dasar kita dalam menjalani kehidupan di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Wajibnya pembelajaran tentang pancasila menunjukkan bahwa setiap nilai-nilai yang ada dalam pancasila haruslah diintegrasikan dan dijiwai oleh setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.Â
Adapun nilai-nilai dalam pancasila selaras dengan berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, agama, dan lain-lain.
Baca juga : Memurnikan Nilai-Nilai Pancasila pada Kaum Milenial di Era Globalisasi Budaya
Adapun integrasi nilai-nilai pancasila dalam dunia pendidikan sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sebagai seorang warga negara yang bertuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita harus meyakini bahwa segala sesuatu merupakan kehendak-Nya.Â
Dalam dunia pendidikan, khususnya sebagai seorang pendidik, kita harus mempercayai bahwa kita memiliki tugas yang sangat mulia yaitu mendidik dan mengajarkan apa yang tidak diketahui siswa kita.Â
Namun, dalam pembelajaran terkadang kita menemukan siswa yang kurang dalam hal kemampuan memahami.
Maka, Tindakan yang kita ambil adalah bukan menyerah mengajar ataupun menyalahkannya, melainkan kita harus sadar kembali bahwa tugas kita hanya mendidik dan mengajari mereka, yang menentukan mereka bisa adalah Tuhan.Â
Oleh karena itu, putus asa ataupun memarahi siswa bukanlah merupakan cerminan dari nilai pancasila.
Sama halnya dengan peserta didik, Ketika kita belum mampu dalam pembelajaran, jangan putus asa dan menyalahkan diri sendiri ataupun guru, karena Tuhan punya jalan tersendiri untuk kita.Â
Sehingga, dalam menjiwai sila pertama pancasila dalam pendidikan, kita harus meyakini bahwa manusia hanyalah bisa berusaha, ketentuannya ada pada Tuhan yang menentukan.
Baca juga : 1 Juni, Refleksi Pancasila sebagai Ideologi Terbaik Bangsa
2. Kemanusian yang adil dan beradab
Dalam pendidikan, khususnya mencari ilmu, kita dituntut untuk menjadi manusia yang adil dan beradab. Artinya, dalam menuntut ilmu kita harus mendahulukan adab agar bisa berhasil.Â
Baik itu adap terhadap ilmu, guru, teman, orang tua, maupun masyarakat. Hal yang menjadi fenomena saat ini, orang-orang berlomba untuk menuntut ilmu, sementara mereka meninggalkan adab.
Hasilnya adalah mereka yang berilmu tapi kurang terhadap nilai moral dan adap, seperti koruptor, pemerintah yang sewenang-wenang, atau orang berilmu yang memanfaatkan ilmunya dalam keburukan.Â
Contoh kecil yang paling sering kita lihat adalah, seorang guru yang mendatangi siswanya untuk diberikan pengajaran, seperti les privat atau home schooling.Â
Hal ini menunjukkan betapa tidak beradabnya seorang penuntut ilmu, dimana dia yang membutuhkan ilmu namun dia yang didatangi oleh guru. Oleh karenanya, betapa pentingnya menerapkan nilai-nilai pancasila dalam dunia pendidikan, khususnya menuntut ilmu.
3. Persatuan Indonesia
Dalam sebuah instansi, khusunya dalam menuntut ilmu, sering kita jumpai berbagai macam orang dengan adat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Juga sering kita jumpai, dalam sebuah pembelajaran terjadi perbedaan pendapat antara satu dengan yang lainnya.Â
Pancasila telah mengajarkan kita persatuan Indonesia, yang berarti perbedaan-perbedaan yang ada bukan menjadi kelemahan kita lantas bercerai berai, namun sebaliknya yaitu menjadi kekuatan kita untuk bisa bersatu.
Adat dan kebiasaan yang berbeda-beda menjadikan kita kaya akan hal itu yang dapat menjadi perekat hubungan antara satu sama lain.Â
Perbedaan pendapat menjadikan kita kaya akan pengetahuan dari berbagi sudut pandang yang membuat kita semakin kritis dalam menaggapi permasalahan. Itu semua hanya akan terjadi apabila kita menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kita, khususnya pendidikan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Sama halnya dengan poin sebelumnya, bahwa segala permasalahan, keputusan, maupun pendapat yang berbeda diselesaikan secara damai melalui musyawarah untuk mufakat. Hal ini menunjukkan antara keterkaitan dan kebergantungan antara setiap sila dalam pancasila.
Sehingga dalam menyikapi setiap permasalahan, kita dianjurkan untuk melihat dari berbagai sudut pandang dari berbagai orang agar mampu menemukan satu solusi yang disepakati bersama.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya bagi mereka yang berada di atas, melainkan untuk seluruh bangsa Indonesia. Berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, mulai dari sekolah subsidi, beasiswa, hingga sekolah gratis untuk memeratakan pendidikan bagi seluruh bangsa Indonesia.Â
Hanya saja, yang menjadi kendala adalah masyarakat yang selalu menuntut keadilan sosial namun tidak ingin berusaha. Akhirnya menimbulkan beban baru kepada pemerintah yang telah berusaha sedemikian rupa.Â
Oleh karena itu, pentingnya sikap adil bagi seluruh bangsa Indonesia. Bukan hanya adil dalam meminta hak, namu juga adil dalam menjalankan kewajiban.
Sama hanya dengan berbagai bidang yang lain seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, dan lain-lain, nilai-nilai pancasila haruslah diterapkan dalam setiap aspek kehidupan agar dapat menjadi masyarakat madani yang sesuai dengan harapan pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H