Mohon tunggu...
Fachrunnisa Yunitasari
Fachrunnisa Yunitasari Mohon Tunggu... Guru - GUIDANCE AND COUNSELING

SMK NEGERI 3 JEPARA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

26 September 2022   19:37 Diperbarui: 26 September 2022   19:49 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Fachrunnisa Yunitasari

PPG UPGRIS 2022


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi 

SMKN 3 JEPARA

Lingkup Pendidikan 

Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

(PPL 1)

  • Tujuan Umum:
  • Peserta didik mampu menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan karakter dan kemampuan dirinya
  • Tujuan Khusus:
  • Peserta didik mampu menelaah pengertian gaya belajar
  • Peserta didik mampu memilih macam-macam gaya belajar
  • Peserta didik mampu membedakan gaya belajar
  • Peserta didik mampu menentukan gaya belajar yang sesuai dengan karakter dan kemampuan
    dirinya
  • Layanan Bimbingan Klasikal
  • Topik: GAYA BELAJARKU
  • Metode: Discovery Learning
  • Media: Jendela belajarku

Tujuan yang ingin dicapai

(PPL 2)

  • Tujuan Umum :Konseli mampu membangun harga diri
  • Tujuan Khusus:
  • Konseli dapat menyusun kembali cara pandang dan pikirnya supaya menjadi pikiran yang rasional dan positif
  • Konseli dapat membuktikan bahwa ada sisi positif/kelebihan yang ada pada dirinya
  • Konseli dapat beradaptasi dengan teman-teman dan lingkungannya
  • Konseli dapat membuat dirinya berharga
  • Layanan Konseling Individual
  • Topik: DIRIKU BERHARGA
  • Pendekatan: Rational Emotiv Behaviour Therapy

Penulis 

Fachrunnisa Yunitasari, S.Pd

Tanggal 

PPL 1 (3 September 2022)

PPL 2 (20 September 2022)

Situasi: (PPL 1)

 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

1. Layanan Bimbingan Klasikal

Topik: GAYA BELAJARKU

(Latar belakang masalah: Berdasarkan analisis AKPD dan wawancara di kelas XII MM1 ada sekitar 22 peserta didik dengan 72%  merasa masih belum bisa menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan kemampuannya. Peserta didik masih belum bisa memahami tentang gaya belajar, macam gaya belajar dan sulit untuk menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan karakteristiknya sehingga untuk mengoptimalkan kemampuan peserta didik dalam kesuksesan pembelajaran Guru BK bertanggung jawab dan sangat berperan penting dalam memberikan informasi kepada peserta didik tentang Gaya belajar sehingga peserta didik mampu menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan karakter dan kemampuan dirinya )

Situasi: (PPL 2)

 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

2. Layanan Konseling Individual

(REBT, DIRIKU BERHARGA)

(Latar belakang masalah: Berdasarkan hasil AKPD dan auto biografi terdapat 1 konseli di kelas XI AKL2 menuliskan dia berbeda dengan dengan manusia pada umumnya. Konseli menyadari mempunyai kekurangan dalam dirinya yaitu memiliki tingkat kecerdasan yang rendah (sulit menangkap dan memahami pelajaran), bahkan sering kali konseli mendapat peringkat terakhir di kelasnya. Konseli mempunyai cara pandang terhadap dirinya sendiri yang menilai dirinya rendah merasa tidak mudah mengerti dalam pembelajaran, merasa berbeda dengan yang lain,  lebih suka menyendiri dan enggan bergaul dengan temannya. Disini Konselor sangat berperan penting dalam mengarahkan konseli untuk memahami karakter konseli, mengarahkan pikiran irasional konseli yang menghambat tugas perkembangan KEST sehingga konseli mampu berpikir rasional, tidak merendahkan diri, dan dapat mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki sehingga merasa dirinya berharga dengan melihat sisi kelebihan yang dimiliki)

Tantangan : (PPL 1)

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

1. Layanan Bimbingan Klasikal

Topik: GAYA BELAJARKU

(Tantangan: Dalam layanan bimbingan klasikal gaya belajar diperlukan media pendukung dimana guru BK harus berusaha berpikir kreatif supaya peserta didik tertarik dengan layanan yang diberikan salah satunya membuat jendela belajar sebagai media yang digunakan, dalam pelaksanaan diperlukan support system dari sekolah terutama alat dalam pembuatan kreatifitas media)

Yang terlibat: Siswa, Guru BK , Dosen, Guru Pamong, Kepala sekolah sebagai pendukung layanan tersebut, Wali kelas, Tim IT dan Guru Mata Pelajaran)

Tantangan : (PPL 2)

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

2. Layanan Konseling Individual

(REBT, DIRIKU BERHARGA)

(Tantangan : Karena konseli mempunyai sifat tertutup dan minder jadi dalam komunikasi untuk menggali informasi permasalahan agak sulit, Disini konseli mempunyai pikiran irasional tentang dirinya sehingga untuk mengarahkan ke arah rasional perlu usaha yang tidak mudah)

Yang terlibat: Siswa, Guru BK , Dosen, Guru Pamong, Wali kelas, Tim IT dan Guru Mata Pelajaran

Aksi : (PPL 1)

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

1. Layanan Bimbingan Klasikal

Topik: GAYA BELAJARKU

Metode: Discovery Learning

(Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan adalah mencari ide kreatif dengan memilih metode pembelajaran yang menarik serta medianya yaitu bentuk jendela belajar dalam penyampaiannya, materi yang diperlukan:

1. Pengertian gaya belajar
2. Macam-macam gaya belajar
3. Perbandingan gaya belajar
4. Implikasi gaya belajar yang sesuai dengan kemampuan dan karakter peserta didik
5. Tes Gaya Belajar menggunakan aplikasi dari https://akupintar.id)

Sumber:

  • De Porter, Bobbi, dkk. 2000. "Quantum Teaching". Bandung: Kaifa.
  • Gobai, Yosep. 2005. "Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar".
  • Gunawan, Adi W. 2006. "Genius Learning Strategi". Jakarta: Pustaka Utama.

Yang terlibat: Peserta didik, Guru BK , Dosen, Guru Pamong, Kepala sekolah sebagai pendukung layanan tersebut, Wali kelas, Tim IT dan Guru Mata Pelajaran

Aksi : (PPL 2)

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

2. Layanan Konseling Individual

Topik: DIRIKU BERHARGA

Pendekatan: REBT

Teknik: 

  • Teknik Kognitif (mempertanyakan keyakinan irasional
  • Teknik Emotif (penggunaan kekuatan dan ketegaran)
  • Teknik behavior (Reinforcement )

(Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan adalah berusaha membentuk hubungan di awal penerimaan ACCEPTANCE maupun ATTENDING, konselor berusaha menerima tanpa syarat di tahapan awal sehingga mulai berangsur dapat membentuk kepercayaan konseli untuk bercerita dan mengungkapkan masalah kemudian mengarahkan pikiran irasional konseli ke arah rasional dan positif)

Yang terlibat: Konseli, Orang tua, Konselor , Dosen, Guru Pamong, Kepala sekolah sebagai pendukung layanan tersebut, Wali kelas, Tim IT dan Guru Mata Pelajaran

Refleksi Hasil dan dampak (PPL 1)

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

1. Layanan Bimbingan Klasikal

Topik: GAYA BELAJARKU

Dampak aksi: Peserta didik sangat antusias dalam pembelajaran, ketika mengikuti tes gaya belajar yang bisa menunjukkan karakter gaya belajar masing-masing , peserta didik juga antusias dalam membuat jendela belajar, mereka mengekspresikan kreatifitas yang dimiliki dengan sebaik-baiknya

Faktor keberhasilan dalam melaksanakan tes gaya brelajar yang sesuai dengan karakteristis peserta didik dan penerapan media yang bisa menarik dalam pelaksanaan layanan klasikal

Layanan klasikal yang tengah dilaksanakan bisa dikatakan cara tersebut efektif dan berhasil menurut pandangan saya

Refleksi Hasil dan dampak (PPL 2)

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

2. Layanan Konseling Individual

Topik: DIRIKU BERHARGA

Pendekatan: REBT

Dampak aksi: Konseli akhirnya bisa menerima dan mau menceritakan permasalahannya walaupun pada praktik awalnya konseli tertutup dan merasa minder akhirnya setelah melalui proses konseli bisa mengklasifikasikan pikiran irasionalnya, menerima kekurangan dirinya, dan mengubah pikiran irasional yang tadinya tertanam menjadi pikiran rasional dan positif, konseli juga mampu melihat kelebihan dirinya dan menerima reinforcemen positif.

Faktor keberhasilan adalah ketika konseli merasa diterima dan akhirnya mau bercerita dan terbuka tentang masalah dirinya konseli juga mau dan bisa menerima arahan dalam setiap teknik dengan hasil yang positif.

Layanan Konseling Individual yang tengah dilaksanakan bisa dikatakan cara tersebut efektif dan berhasil menurut pandangan saya

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Fachrunnisa Yunitasari

PPG UPGRIS 2022


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi 

SMKN 3 JEPARA

Lingkup Pendidikan 

Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

(PPL 1)

  • Tujuan Umum:
  • Peserta didik mampu menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan karakter dan kemampuan dirinya
  • Tujuan Khusus:
  • Peserta didik mampu menelaah pengertian gaya belajar
  • Peserta didik mampu memilih macam-macam gaya belajar
  • Peserta didik mampu membedakan gaya belajar
  • Peserta didik mampu menentukan gaya belajar yang sesuai dengan karakter dan kemampuan
    dirinya
  • Layanan Bimbingan Klasikal
  • Topik: GAYA BELAJARKU
  • Metode: Discovery Learning
  • Media: Jendela belajarku

Tujuan yang ingin dicapai

(PPL 2)

  • Tujuan Umum :Konseli mampu membangun harga diri
  • Tujuan Khusus:
  • Konseli dapat menyusun kembali cara pandang dan pikirnya supaya menjadi pikiran yang rasional dan positif
  • Konseli dapat membuktikan bahwa ada sisi positif/kelebihan yang ada pada dirinya
  • Konseli dapat beradaptasi dengan teman-teman dan lingkungannya
  • Konseli dapat membuat dirinya berharga
  • Layanan Konseling Individual
  • Topik: DIRIKU BERHARGA
  • Pendekatan: Rational Emotiv Behaviour Therapy

Penulis 

Fachrunnisa Yunitasari, S.Pd

Tanggal 

PPL 1 (3 September 2022)

PPL 2 (20 September 2022)

Situasi: (PPL 1)

 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

1. Layanan Bimbingan Klasikal

Topik: GAYA BELAJARKU

(Latar belakang masalah: Berdasarkan analisis AKPD dan wawancara di kelas XII MM1 ada sekitar 22 peserta didik dengan 72%  merasa masih belum bisa menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan kemampuannya. Peserta didik masih belum bisa memahami tentang gaya belajar, macam gaya belajar dan sulit untuk menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan karakteristiknya sehingga untuk mengoptimalkan kemampuan peserta didik dalam kesuksesan pembelajaran Guru BK bertanggung jawab dan sangat berperan penting dalam memberikan informasi kepada peserta didik tentang Gaya belajar sehingga peserta didik mampu menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan karakter dan kemampuan dirinya )

Situasi: (PPL 2)

 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

2. Layanan Konseling Individual

(REBT, DIRIKU BERHARGA)

(Latar belakang masalah: Berdasarkan hasil AKPD dan auto biografi terdapat 1 konseli di kelas XI AKL2 menuliskan dia berbeda dengan dengan manusia pada umumnya. Konseli menyadari mempunyai kekurangan dalam dirinya yaitu memiliki tingkat kecerdasan yang rendah (sulit menangkap dan memahami pelajaran), bahkan sering kali konseli mendapat peringkat terakhir di kelasnya. Konseli mempunyai cara pandang terhadap dirinya sendiri yang menilai dirinya rendah merasa tidak mudah mengerti dalam pembelajaran, merasa berbeda dengan yang lain,  lebih suka menyendiri dan enggan bergaul dengan temannya. Disini Konselor sangat berperan penting dalam mengarahkan konseli untuk memahami karakter konseli, mengarahkan pikiran irasional konseli yang menghambat tugas perkembangan KEST sehingga konseli mampu berpikir rasional, tidak merendahkan diri, dan dapat mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki sehingga merasa dirinya berharga dengan melihat sisi kelebihan yang dimiliki)

Tantangan : (PPL 1)

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

1. Layanan Bimbingan Klasikal

Topik: GAYA BELAJARKU

(Tantangan: Dalam layanan bimbingan klasikal gaya belajar diperlukan media pendukung dimana guru BK harus berusaha berpikir kreatif supaya peserta didik tertarik dengan layanan yang diberikan salah satunya membuat jendela belajar sebagai media yang digunakan, dalam pelaksanaan diperlukan support system dari sekolah terutama alat dalam pembuatan kreatifitas media)

Yang terlibat: Siswa, Guru BK , Dosen, Guru Pamong, Kepala sekolah sebagai pendukung layanan tersebut, Wali kelas, Tim IT dan Guru Mata Pelajaran)

Tantangan : (PPL 2)

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

2. Layanan Konseling Individual

(REBT, DIRIKU BERHARGA)

(Tantangan : Karena konseli mempunyai sifat tertutup dan minder jadi dalam komunikasi untuk menggali informasi permasalahan agak sulit, Disini konseli mempunyai pikiran irasional tentang dirinya sehingga untuk mengarahkan ke arah rasional perlu usaha yang tidak mudah)

Yang terlibat: Siswa, Guru BK , Dosen, Guru Pamong, Wali kelas, Tim IT dan Guru Mata Pelajaran

Aksi : (PPL 1)

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

1. Layanan Bimbingan Klasikal

Topik: GAYA BELAJARKU

Metode: Discovery Learning

(Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan adalah mencari ide kreatif dengan memilih metode pembelajaran yang menarik serta medianya yaitu bentuk jendela belajar dalam penyampaiannya, materi yang diperlukan:

1. Pengertian gaya belajar
2. Macam-macam gaya belajar
3. Perbandingan gaya belajar
4. Implikasi gaya belajar yang sesuai dengan kemampuan dan karakter peserta didik
5. Tes Gaya Belajar menggunakan aplikasi dari https://akupintar.id)

Sumber:

  • De Porter, Bobbi, dkk. 2000. "Quantum Teaching". Bandung: Kaifa.
  • Gobai, Yosep. 2005. "Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar".
  • Gunawan, Adi W. 2006. "Genius Learning Strategi". Jakarta: Pustaka Utama.

Yang terlibat: Peserta didik, Guru BK , Dosen, Guru Pamong, Kepala sekolah sebagai pendukung layanan tersebut, Wali kelas, Tim IT dan Guru Mata Pelajaran

Aksi : (PPL 2)

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

2. Layanan Konseling Individual

Topik: DIRIKU BERHARGA

Pendekatan: REBT

Teknik: 

  • Teknik Kognitif (mempertanyakan keyakinan irasional
  • Teknik Emotif (penggunaan kekuatan dan ketegaran)
  • Teknik behavior (Reinforcement )

(Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan adalah berusaha membentuk hubungan di awal penerimaan ACCEPTANCE maupun ATTENDING, konselor berusaha menerima tanpa syarat di tahapan awal sehingga mulai berangsur dapat membentuk kepercayaan konseli untuk bercerita dan mengungkapkan masalah kemudian mengarahkan pikiran irasional konseli ke arah rasional dan positif)

Yang terlibat: Konseli, Orang tua, Konselor , Dosen, Guru Pamong, Kepala sekolah sebagai pendukung layanan tersebut, Wali kelas, Tim IT dan Guru Mata Pelajaran

Refleksi Hasil dan dampak (PPL 1)

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

1. Layanan Bimbingan Klasikal

Topik: GAYA BELAJARKU

Dampak aksi: Peserta didik sangat antusias dalam pembelajaran, ketika mengikuti tes gaya belajar yang bisa menunjukkan karakter gaya belajar masing-masing , peserta didik juga antusias dalam membuat jendela belajar, mereka mengekspresikan kreatifitas yang dimiliki dengan sebaik-baiknya

Faktor keberhasilan dalam melaksanakan tes gaya brelajar yang sesuai dengan karakteristis peserta didik dan penerapan media yang bisa menarik dalam pelaksanaan layanan klasikal

Layanan klasikal yang tengah dilaksanakan bisa dikatakan cara tersebut efektif dan berhasil menurut pandangan saya

Refleksi Hasil dan dampak (PPL 2)

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

2. Layanan Konseling Individual

Topik: DIRIKU BERHARGA

Pendekatan: REBT

Dampak aksi: Konseli akhirnya bisa menerima dan mau menceritakan permasalahannya walaupun pada praktik awalnya konseli tertutup dan merasa minder akhirnya setelah melalui proses konseli bisa mengklasifikasikan pikiran irasionalnya, menerima kekurangan dirinya, dan mengubah pikiran irasional yang tadinya tertanam menjadi pikiran rasional dan positif, konseli juga mampu melihat kelebihan dirinya dan menerima reinforcemen positif.

Faktor keberhasilan adalah ketika konseli merasa diterima dan akhirnya mau bercerita dan terbuka tentang masalah dirinya konseli juga mau dan bisa menerima arahan dalam setiap teknik dengan hasil yang positif.

Layanan Konseling Individual yang tengah dilaksanakan bisa dikatakan cara tersebut efektif dan berhasil menurut pandangan saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun