Kembali kepada contoh di atas: pengetahuan alamiah menemukan bahwa benda yang di atas akan jatuh ketika tidak ada penyangganya. Tapi kemudian, pengetahuan ilmiah menemukan sebuah teori yang menjelaskan benda bisa tidak jatuh tanpa penyangga. Dan lalu, pengetahuan teknik/terapan mewujudkannya dalam sebuah karya: pesawat, helikopter, drone, dll.
*****
Pengetahuan alamiah, ilmiah, dan teknik/terapan adalah pengetahuan yang bisa dilihat proses dan hasilnya, dari awal sampai akhir. Ketiga pengetahuan ini kita rangkum saja dengan satu istilah: pengetahuan empiris.
Empiris arti sederhananya: bisa dijangkau akal dan panca indera. Indikator pengetahuan empiris juga sangat sederhana: masuk akal; tidak masuk akal.
Dalam kehidupan manusia, ternyata ada juga pengetahuan yang tidak bisa dijangkau akal dan panca indera. Kita istilahkan sebagai pengetahuan nonempiris. Indikator pengetahuan nonempiris sederhana saja: yakin; tidak yakin. Percaya; tidak percaya.
Agama adalah salah satu contoh dari pengetahuan nonempiris. Berawal dari wahyu; berujung pada dunia lain yang disebut akhirat. Ditengah-tengahnya ada Nabi dan ajarannya yang bersifat doktrinal.
Budaya adalah contoh lainnya. Ketika orangtua kita bilang begini dan begitu, kita ikut saja. Tanpa bertanya; apalagi mengkaji. Kata andalan yang terkadang keluar: itu warisan dari nenek-nenek kita.
Tapi yang menarik dari agama dan budaya adalah -meskipun prosesnya nonempiris- sangat fungsional bagi manusia. Apalagi jika dikaitkan dengan perilaku manusia. Itulah mengapa keduanya bertahan sampai berabad-abad lamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H