Mohon tunggu...
Fachrul Hidayat
Fachrul Hidayat Mohon Tunggu... Insinyur - Petani

Seorang Petani. Menulis kalau sempat dan naik gunung kalau ada yang ajak. Personal blog: fachrulhyd.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Untung-Rugi Usaha Ayam Petelur 500 Ekor

1 Agustus 2020   13:38 Diperbarui: 2 Agustus 2020   10:57 23694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam Petelur (Dok. Pribadi)

Usaha ayam petelur belakangan ini menjadi primadona usaha ternak seiring dengan tingginya permintaan telur di pasaran. Dari hari ke hari kebutuhan telur di masyarakat terus bertambah. Wajar saja, selain menjadi lauk pauk rumah tangga, telur juga menjadi bahan baku untuk pembuatan panganan lainnya seperti kue, mie, serta beberapa makanan olahan.

Banyak peternak yang sukses mengembangkan usaha ini menjadi bisnis besar dengan populasi ayam sampai puluhan bahkan ratusan ribu ekor.

Skala usaha sebesar ini sudah bisa menghasilkan omzet milyaran perbulan. Namun kini tidak sedikit juga yang menjalankan usaha ternak ayam petelur dalam skala rumahan saja, dengan populasi puluhan sampai ratusan ekor.

Omzet usaha tentunya berbeda untuk populasi ayam berbeda. Namun besarnya modal yang diperlukan untuk membuat usaha ayam petelur berpopulasi besar menjadikan opsi memulai usaha ini dengan populasi kecil cukup realistis.

Saya sendiri memulai usaha ini dengan populasi 500 ekor saja. Itu pun di angsur dua kali dikarenakan keterbatasan modal. Pertama saya memelihara 200 ekor ayam, lalu beberapa bulan kemudian saya tambah 300 ekor lagi.

Nah, bagaimana kita menghitung analisa usaha ayam petelur 500 ekor? Berapa biaya produksi harian yang harus dikeluarkan? Berapa biaya pakan? Berapa jumlah produksi dan hasil penjualan telur setiap hari? Apakah ada untung atau malah rugi?

Di sini akan saya uraikan untung rugi usaha ayam petelur berdasarkan pengalaman saya sendiri. Pertama, kita anggap bahwa Anda telah mengetahui modal awal seperti biaya pembuatan kandang, biaya pembelian pullet atau bibit ayam petelur, serta biaya pakan saat ayam belum bertelur.

Jika belum, Anda bisa membaca tulisan saya tentang itu di Blog saya: fachrulhyd.com. Kedua, kita membuat analisis ini dengan asumsi bahwa 500 ekor ayam yang kita miliki telah berada pada fase produksi alias telah bertelur secara merata.

Selanjutnya, seperti halnya bidang usaha lain, untuk menentukan untung atau rugi, kita mesti menganalisa seberapa besar biaya produksi yang harus dikeluarkan dan berapa hasil penjualan telur.

Selisih dari kedua komponen di atas akan menghasilkan kesimpulan untung atau ruginya sebuah usaha ayam petelur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun