Mohon tunggu...
Fachrudin Alfian Liulinnuha
Fachrudin Alfian Liulinnuha Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya sekedar freelance

Hanya ingin sekedar berbagi, bukan menggurui....

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Berbagi Inspirasi Kehidupan di Mandiri Jogja Marathon 2018

22 April 2018   18:10 Diperbarui: 22 April 2018   18:16 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan hadiah lomba kategori 5K (dok.pribadi)

Ibu rini melepas race 21K (dok.pribadi)
Ibu rini melepas race 21K (dok.pribadi)
30 menit kemudian jalur lokasi start sudah penuh kembali oleh para pelari, kali ini gantian untuk kategori 10K. Pada kesempataan ini, Kapolda DIY Brigjen Pol. Ahmad Dhofiri dengan didampingi Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, M.S.I melepas para pelari 10K yang jumlahnya mencapai 2.250 orang. Di kategori 5K yang dimulai pada Pukul 06.30 WIB, ada momen spesial dimana menteri BUMN, Dirut Bank Mandiri, Kapolda DIY dan Bupati Sleman juga turut ambil bagian menjadi pelari. Sepertinya mereka kurang puas kalau hanya disuruh ngibasin bendera dan niup terompet saja, good job.. hahaha....

Oh iya, di kategori 5K saya juga menjumpai pelari cilik bernama Lovina, dia baru berusia 7 tahun dan berasal dari Cianjur Jawa Barat. Dia berlari dengan didampingi ibunya yang sudah malang-melintang mengikuti ajang lari marathon di beberapa negara, bagi Lovina sendiri ini merupakan pengalaman pertamanya ikun turun langsung di lomba lari sekelas Jogja Mandiri Marathon. Salut banget deh buat Lovina dan ibunya yang menanamkan kepadanya budaya berlari sejak dini agar tetap sehat dan semangat.

Lovina dan ibunya diantara para pelari 5K (dok.pribadi)
Lovina dan ibunya diantara para pelari 5K (dok.pribadi)
Lari untuk Mempromosikan Pariwisata

Event akbar Mandiri Jogja Marathon 2018 yang pelaksanaannya bertempat di Candi Prambanan pada hari Minggu, 15 April 2018 merupakan ajang lomba lari tahunan berskala nasional dan internasional yang pertama kali digelar pada tahun 2017. Dengan mengusung gaya sport tourism, Mandiri Jogja Marathon ingin mengajak kepada para ribuan peserta yang datang dari dalam dan luar negeri untuk tidak hanya sekedar berlari saja, tapi juga menikmati dan membantu mempromosikan keindahan alam dan kekayaan budaya lokal yang ada di DIY dan sekitarnya.

Di tahun 2018 ini, Mandiri Jogja Marathon diikuti oleh 8000 peserta yang kebanyakan berasal dari luar Jogja. Jakarta menjadi menjadi penyumbang daerah peserta terbanyak, disusul Depok, Bogor dan Bali. Selain itu, datang juga peserta dari 22 negara. Diantaranya, Kenya, Singapura, Tiongkok, Malaysia, Jepang, Brunei Darussalam, Irlandia, India, Brasil, Filipina, dan Australia.

Mandiri Jogja marathon 2018 memperlombakan kategori 5K, 10K, Half Marathon (21K), dan Full Marathon (42K). Bermula dari titik start di lapangan Roro Jonggrang hingga finish kembali di Candi Prambanan, para pelari akan dimanjakan dengan 8 objek view yang menarik. Objek-objek itu akan terbagi dalam beberapa titik sepanjang rute marathon.

Foto by official Mesa Race
Foto by official Mesa Race
Foto by official Mesa Race
Foto by official Mesa Race
Delapan objek view yang akan dilewati oleh para pelari adalah Gunung Merapi, Monumen Taruna Perjuangan,Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul, Candi lumbung, Candi Sewu, Candi Bubrah dan Candi Prambanan. Setelah itu, Peserta juga akan melewati 11 desa dari dua Kabupaten berbeda, yakni sembilan desa di Kabupaten Sleman serta dua desa di Kabupaten Klaten.

Ketika melewati rute di pedesaan, para pelari dapat melihat hamparan sawah, petani mencangkul hingga suasana kerja bakti di sejumlah titik yang membuktikan DIY dan sekitarnya masih menjaga nilai-nilai kearifan lokal dan kebudayaan agar tetap lestari. Selain itu, demi mengenalkan warisan budaya kepada para peserta, panitia juga menampilkan pertunjukan kebudayaan dalam beberapa titik yang dilalui. Peserta disuguhi pertujukan seperti Jatilan, Keroncong, Gejog Lesung, Karawitan, Hadroh, Badui dan kesenian srandul

Melewati persawahan (Foto by official Mesa race)
Melewati persawahan (Foto by official Mesa race)
Melewati kesenian tradisonal (foto by official Mesa Race)
Melewati kesenian tradisonal (foto by official Mesa Race)
Di lansir dari laman jogja.tribunnews.com (15/04), Menteri BUMN Rini Soemarno berharap Mandiri Jogja Marathon 2018 bisa menjadi event sport tourism yang semakin berkembang. Selain itu, kegiatan ini juga bisa memperluas pemasaran pariwisata Candi Prambanan, bukan hanya di dalam kompleks Taman Wisata Candi tapi juga daerah sekitarnya. Dirut Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo juga mengharapkan kepada 8000 pelari yang ikut ambil bagian dari event ini untuk dapat menikmati dan mempromosikan ajang Mandiri Jogja Marathon sebagai salah event sport tourism yang layak diikuti secara rutin.

Kampanye Produk Lokal

Pihak panitia Mandiri Jogja Marathon 2018 tidak hanya berfokus pada promosi pariwisata dan kebudayaan lokal agar event ini menjadi semakin menarik, disisi lain panitia juga ingin mengangkat sekaligus mempromosikan kekayaan produk lokal. Tujuannya tentu saja ingin memacu pengembangan pariwisata juga pertumbuhan ekonomi di DIY dan sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya tenda kuliner, disana para peserta beserta keluarganya bisa mencicipi sajian kuliner yang jarang dijumpai, khususnya bagi orang luar DIY dan mancanegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun