"Mau ke costumer saya bang, kalo di aplikasi sih namanya Si boss." Jawab bang Gebi.
Kecurigaan bang Yahud akhirnya terjawab.
"Ngapain ke Si boss, dia itu pelanggan saya. Saya setiap hari yang mengantarkan dia sampai ke kantornya, jadi abang pergi aja deh dari sini biar saya yang anter dia sampe ke kantornya." Jawab bang Yahud dengan penuh emosi.
Bang Gebi menjawa dengan penuh rasa ketidaktahuan "lah bang, saya disini cuma jalanin pesenan dari aplikasinya ko.. ga bermaksud buat ngerebut pelanggan abang."
"ya sama aja bang, kalo kaya gini kan jadinya Si boss jalannya sama abang bukan sama saya. Mending sekarang abang puter balik terus jangan kesini lagi deh.." Jawab bang Yahud dengan nada yang semakin naik.
Si boss yang sedang menunggu dijemput mendengar keributan diluar rumahnya, alhasil ia melihat bang Yahud sedang bertengkar dengan bang ebi ditengah jalanan. Sontak Si boss langsung berlari kearah bang Yahud dan bang Gebi dan bermaksud untuk memisahkannya.
Setelah diberikan pengertian oleh Si boss, emosi dari bang Yahud perlahan mereda dan mereka akhirnya berdamai dan berjanji tidak akan bertengkar seperti ini lagi. Karena memang rezeki sudah ada yang mengatur jadi tak perlu takut untuk kehilangan rezeki. Setelah kejadian itu bang Yahud kembali lagi ke pangkalannya dan merenungkan kejadian tadi. Selang beberapa jam bang Yahud mendapatkan orang yang ingin minta diantar olehnya.Terbukti rezeki memang sudah ada yang mengatur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H