"Jajan dulu yuk" ucap Widi kepada Luke dan Fedd.
"Yuk yukk" jawab keduanya.
Mampirlah mereka bertiga ke warung tempat biasa mereka kumpul. Di warung tersebut banyak sekali yang melakukan korupsi jajanan, yaitu seperti mengambil makanan tiga dan yang dibayar cuma dua. Disitu Luke pun geram dan menegur orang yang melakukan korupsi jajanan tersebut didepan banyak orang, sebenarnya Luke memang sudah sering menegur orang orang yang melakukan korupsi jajanan tersebut dan orang orang yang sudah ditegur biasanya tidak mengulanginya lagi.Â
Luke memang punya kelebihan yaitu bisa menyentuh hati orang yang susah untuk disentuh dan bisa mengajak orang untuk tidak melakukan hal hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan, sifat ini rupanya diturunkan oleh bapa nya.
Hari hari telah berlalu namun kota Freedom masih belum baik baik saja, korupsi masih terjadi dimana mana dan angka kriminalitas makin besar. Sempat terpikir dibenak Luke bahwa dia akan mengubah kota Freedom menjadi kota yang damai dan baik, tidak ada korupsi dan tidak ada lagi kriminalitas yang terjadi.Â
Namun itu semua hanya keinginan Luke sejak kecil. Singkat cerita lulus lah Luke dari sekolahnya dan mendapat nilai kelulusan terbesar bukan hanya di sekolahnya tapi di kotanya. Luke juga mendapatkan beasiswa untuk mengenyam pendidikan disalah satu Universitas ternama di kotanya tanpa dikenakan biasa sepeserpun hingga lulus.
"Selamat ya nak, ibu dan bapa bangga sama kamu. Semoga kamu bisa menjadi apa yang kamu cita-citakan kelak yaa." ucap ibu nya.
"Iya bu, doakan Luke supaya Luke bisa membuat kota ini maju dengan menghilangkan korupsi yang merajalela di kota ini." jawab Luke.
"Ibu dan bapa pasti mendoakan yang terbaik untukmu. Ibu yakin kamu bisa mewujudkannya asal kamu rajin dan juga konsisten ya nak." Ucap ibu nya.
Di kampusnya Luke tergolong aktif dengan mengikuti berbagai organisasi dan ia terpilih sebagai Presiden Mahasiswa di kampus tersebut. Menjadi penggerak bagi para mahasiswa di kampus nya. Gaya kepemimpinan Luke yang sangat berani menentang segala kebijakan dari pemerintah kota yang sewenang-wenang banyak mendapat apresiasi.
Pidato nya selalu membuat banyak mahasiswa di kampus tersebut merasa tergerak hatinya, sampai sampai dilihat oleh mahasiswa dari Universitas lain baik dari dalam kota tersebut sampai keluar kota. Tidak jarang juga Luke dan para mahasiswa dari berbagai Universitas di kota tersebut melakukan aksi sebagai bentuk protes akibat korupsi dan kekacauan yang tak kunjung mereda. Segala cara dan upaya telah dilakukan oleh Luke dan kawan kawannya, namun tak mendapat respon dari para petinggi kota.