3. Krisis Teladan Dari Guru
Seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan peserta didiknya. Namun,tidak semua guru mampu menjadi teladan moral yang baik. Dalam penelitian terkait peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI), misalnya, guru dianggap memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan teladan moral bagi siswa, termasuk di dalam dan di luar kelas. Ketika peran ini diabaikan atau tidak dijalankan dengan baik, degradasi moral seperti perilaku tidak sopan, tawuran, dan penyalahgunaan obat terlarang kian marak di kalangan pelajar.
4. Kurangnya pengajaran moral di sekolah
Pengajaran moral sering kali terbatas pada teori tanpa pengaplikasian yang nyata di kehidupan sehari-hari seorang pelajar. Pembentukan karakter tidak cukup hanya melalui buku teks, hal ini membutuhkan pendekatan yang lebih holistik melalu interaksi dengan teman, kegiatan sekolah serta keteladanan dari seluruh elemen sekolah.
Jika fenomena degradasi moral ini dibiarkan trus berlanjut, dampaknya bisa sangat merusak bagi masa depan generasi muda.siswa yang tumbuh tanpa fondasi moral yang kuat akan kesulitan untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan memberikan dampak positif untuk masyarakat luas. Menurut media neliti, Penelitian menunjukkan bahwa degradasi moral dapat meningkatkan angka kriminalitas dan perilaku antisosial di kalangan remaja. Kurangnya pegangan moral membuat mereka lebih mudah terlibat dalam tindakan kekerasan, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan tawuran.
Lebih jauh, kurangnya nilai moral dalam diri seorang pelajar juga akan berdampak pada profesionalisme di masa depan. Ketidakjujuran misalnya, jika sudah menjadi kebiasaan, dapat mempengaruhi perilaku untuk kedepannya. Sehingga bisa saja dalam dunia kerja dapat memicu korupsi serta penyimpangan etika lainnya.
Solusi Untuk Memperbaiki Moralitas Pelajar
Pendidikan moral tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada sekolah, dibutuhkan kolaborasi yang baik dari lingkungan sekitarnya. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini:
1. Pendidikan Karakter yang Lebih Terintegrasi
  Pendidikan karakter harus menjadi bagian integral dari setiap kegiatan di sekolah, bukan sekadar bagian dari mata pelajaran seperti agama atau kewarganegaraan. Budaya sekolah harus dibangun atas dasar nilai-nilai seperti kejujuran, kerja sama, dan tanggung jawab yang diterapkan dalam setiap kegiatan akademik dan non-akademik. Menurut penelitian, pembelajaran karakter yang menyatu dalam lingkungan sekolah terbukti efektif dalam membentuk perilaku moral yang baik pada siswa. Hal ini akan membantu menciptakan generasi muda yang memiliki etika kuat di masa depan.
2. Peran Orang Tua yang Lebih Aktif Â