Mohon tunggu...
Muhammad Fachri
Muhammad Fachri Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia biasa

Penulis pemula yang masih terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Good Looking sebagai Bentuk dari Harding's Error

24 November 2021   16:39 Diperbarui: 4 Desember 2021   08:16 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang dikategorikan good looking. Sumber: Thinkstock via Kompas.com

Sehingga pada akhirnya, Ia menjadi salah satu presiden terburuk dalam sejarah Amerika. Pada saat itu, bangsa Amerika secara bersama-sama telah memasuki lubang kesalahan, dan karena hal tersebut nama Warren G. Harding digunakan untuk menunjukkan salah satu jenis kesalahan dalam melakukan cuplikan tipis (thin-slicing) pada saat melakukan pemahaman cepat (rapid cognition). 

Kesalahan tersebut kemudian mengakibatkan munculnya snap judgement atau kesimpulan yang muncul dalam waktu sekejap, dari penampilan fisik atau penampilan luar seseorang. 

Tak masalah jika seseorang memiliki fisik yang bagus dan penampilan yang menarik, namun hal tersebut tidak menjadi jaminan apakah orang tersebut juga memiliki kepribadian dan kemampuan yang baik, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. 

Begitu pun sebaliknya dengan orang-orang yang memiliki penampilan yang kurang menarik, belum tentu orang tersebut juga memiliki kepribadian dan kemampuan yang buruk.

Hal tersebut berhubungan dengan konsep Yin-Yang, di mana di dalam sesuatu yang buruk menurut seseorang pasti terdapat hal yang baik meskipun sedikit yang ditandai dengan warna hitam yang di dalamnya terdapat titik putih, begitu pun sebaliknya. Oleh karena itu, sangat tidak baik jika kita menilai seseorang itu hitam atau putih secara mutlak berdasarkan penampilan luarnya saja. 

Penilaian yang terdapat pada Harding’s Error dipengaruhi oleh stigma yang subjektif dan telah terbangun di masyarakat sejak lama terhadap orang yang memiliki kondisi tertentu. 

Misalnya, orang yang memilik warna kulit lebih gelap dianggap sebagai orang yang kerap melakukan tindakan kriminal, atau orang yang memiliki kekurangan fisik adalah orang yang tidak pantas untuk hidup.

Penilaian yang subjektif pada seseorang merupakan salah satu hal yang buruk, dan seringkali mengakibatkan hal-hal buruk lain setelahnya, seperti perilaku bullying, diskriminasi, menghalangi seseorang dalam berkarya, hingga yang terjadi pada Warren G. Harding di atas. Untuk dapat mengurangi penilaian yang subjektif tersebut kita perlu untuk melatih diri kita untuk memandang seseorang secara objektif. 

Kita perlu untuk melatih pikiran kita untuk menyadari bahwa setiap orang dilahirkan berbeda, entah itu keadaan fisiknya, kemampuan yang dimilikinya, latar belakang keluarganya, kondisi sosial lingkungannya, kondisi ekonominya, dan sebagainya. Dengan menyadari hal tersebut, kita akhirnya dapat mewajarkan bahwa ada orang yang good looking dan tidak good looking. 

Selain itu, kita juga perlu membuka lebih luas cakrawala pemikiran kita bahwa setiap orang memiliki kemampuan tertentu dan mereka pantas untuk menggunakannya di masyarakat terlepas dari bagaimana tampang yang mereka miliki. 

Dan saya rasa kita perlu menerapkan konsep Yin-Yang di kehidupan sehari-hari kita untuk dapat membantu kita melihat kelebihan atau hal-hal positif lainnya yang dimiliki oleh seseorang. Dengan begitu, diskriminasi atau bahkan perilaku bullying terhadap orang-orang yang tidak good looking dihilangkan, atau setidaknya dapat dikurangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun