Mohon tunggu...
Fachriadi Tanjung
Fachriadi Tanjung Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi Pendidikan | Founder MAKNA Transformasi Belajar | Associate Consultant NICE Indonesia

Menyukai dunia pembelajaran dan pengembangan sumberdaya manusia di bidang pendidikan. Memiliki spesialisasi dan sertifikasi pada keterampilan belajar abad 21 melalui pendekatan Active Deep Learner eXperience (ADLX)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Pola Pikir, Mengubah Dunia : Melatih Growth Mindset di Ruang Kelas

28 November 2024   16:15 Diperbarui: 29 November 2024   06:27 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru dan siswa dengan growth mindset ketika dihadapkan pada hambatan, mereka akan terus mencari solusi, belajar dari kesalahan, dan tidak mudah menyerah. Adapun Guru dan siswa dengan fixed mindset lebih mudah menyerah dan menganggap hambatan sebagai tanda bahwa mereka tidak berbakat di bidang tersebut.

3. Memandang Kritik dan Saran.

Guru dan siswa dengan growth mindset lebih terbuka terhadap kritik dan masukan. Mereka melihatnya sebagai peluang untuk memperbaiki diri. Sebaliknya, Guru dan siswa yang memiliki fixed mindset cenderung defensif dan menganggap kritik sebagai ancaman, bukan sebagai sarana pembelajaran.

4. Melihat Keberhasilan Orang Lain.

Siswa atau guru dengan pola pikir growth mindset merasa terinspirasi oleh keberhasilan orang lain. Mereka percaya bahwa mereka juga bisa berhasil dengan usaha yang tepat. Berbeda dengan Guru dan siswa dengan fixed mindset merasa terancam oleh keberhasilan orang lain dan cenderung membandingkan diri dengan orang lain secara negatif.

5. Bakat atau Usaha? 

Guru dan peserta didik yang memiliki growth mindset cenderung lebih menghargai kerja keras dan percaya bahwa usaha adalah kunci keberhasilan. Sedangkan Guru dan siswa yang memiliki fixed mindset cenderung meremehkan usaha, berpikir bahwa jika harus berusaha keras, berarti mereka tidak cukup berbakat.

Manfaat Growth Mindset

Pola pikir growth mindset memberikan manfaat bagi pribadi guru dan siswa itu sendiri maupun bagi sekolah. Siswa yang memiliki growth mindset cenderung lebih percaya diri dan gigih. Mereka tidak takut mencoba hal-hal baru dan dapat belajar dari setiap pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang sulit. Guru dengan pola pikir growth mindset juga akan lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar. Adapun bagi sekolah budaya growth mindset menciptakan suasana yang mendukung kolaborasi dan semangat belajar antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Semua warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, hingga siswa, dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang saling mendukung.

5 contoh kebiasaan untuk melatih Growth Mindset di Sekolah

1. Diskusi tentang menghargai proses belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun