Banyak orang tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang investasi, risiko, dan cara mengelola keuangan mereka.Â
Mereka mungkin tidak tahu cara melakukan penelitian terhadap investasi yang ditawarkan dan bagaimana mengenali tanda-tanda investasi bodong. Akibatnya, mereka lebih rentan terhadap penipuan investasi.
2. Keserakahan dan Keinginan Cepat Kaya
Faktor lain yang memengaruhi adalah keserakahan dan keinginan untuk menjadi kaya dengan cepat. Penawaran pengembalian investasi yang tinggi dalam waktu singkat sering kali menjadi daya tarik besar bagi individu yang mencari peluang finansial besar-besaran.Â
Masyarakat sering kali tergoda untuk memasukkan uang mereka ke dalam skema investasi yang tidak masuk akal hanya karena janji-janji pengembalian yang fantastis.
3. Kurangnya Literasi Keuangan
Literasi keuangan yang rendah juga berperan dalam rentannya masyarakat terhadap investasi bodong. Banyak orang mungkin tidak mengerti perbedaan antara investasi yang sah dan investasi yang meragukan.Â
Mereka tidak tahu cara membaca laporan keuangan, melakukan analisis risiko, atau mengidentifikasi investasi yang berpotensi berisiko tinggi. Kurangnya pengetahuan ini membuat mereka mudah terkecoh oleh skema penipuan.
4. Tekanan Sosial dan Keluarga
Terkadang, tekanan dari teman atau anggota keluarga yang terlibat dalam investasi bodong dapat memengaruhi keputusan seseorang untuk ikut serta.Â
Orang-orang mungkin merasa tertekan untuk ikut bergabung agar tidak merasa ketinggalan. Mereka tidak ingin dianggap tidak percaya pada teman atau keluarga mereka.