Namun naas di tengah momen penuh harapan tersebut, hubungan Soekarno dengan Inggit harus terhenti karena Inggit yang tak mau dimadu oleh Soekarno yang akan menikahi Fatmawati.Â
"Izinkan aku melakukan sesuatu untukmu yang terakhir kalinya", itulah kata-kata terakhir Soekarno untuk Inggit sebelum bercerai dalam film tersebut. Tak lama setelah itu, Soekarno menikah dengan Fatmawati dan dikaruniai seorang putra yaitu Guntur Soekarno Putra.
Kehidupan politik kembali berlanjut dan tersiar kabar bahwa Kota Nagasaki dan Hiroshima di bom atom oleh Sekutu yang mengakibatkan Jepang harus mundur dari tanah Indonesia. Sebelum mundur Jepang memberikan janji kemerdekaan bagi Indonesia.Â
Namun, para founding fathers tidak mau kemerdekaan Indonesia dianggap sebagai hadiah dari Jepang sehingga butuh tanggal yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan. Golongan muda pimpinan Syahrir mendesak Soekarno Hatta agar segera memproklamirkan kemerdekaan, namun golongan tua tidak mau gegabah segera mengumumkan kemerdekaan karena berpotensi terjadi pertumpahan darah karena masih kuatnya kedudukan tantara Jepang di Indonesia.Â
Puncak perseteruan golongan muda dan tua ini terjadi di peristiwa penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok, bahkan hingga golongan muda mengancam Soekarno secara fisik bila tak segera memproklamirkan kemerdekaan. Momen itu merupakan anti-klimaks dan perseteruan kedua kubu diakhiri dengan kedatangan Ahmad Subarjo yang berlanjut pada perumusan teks proklamasi oleh Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebarjo. Hingga pada dini hari tanggal 17 Agustus 1945, rombongan segera menuju rumah di Jalan Pegangsaan Timur Jakarta.Â
Inilah epic scene kedua, scene proklamasi kemerdekaan persis seperti yang kita kenal selama ini. Upacara pengibaran bendera yang dihadiri beberapa orang saja di halaman Rumah Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta tanggal 17 Agustus 1945. Kemudian dilanjut rekaman suara asli Ir. Soekarno saat memproklamasikan kemerdekaan sebagai sacred scene terakhir hingga film selesai. Film yang sangat cocok dinikmati ketika momentum 17 Agustus Hari Kemerdekaan Indonesia.
Sutradara Soekarno: Indonesia Merdeka, Hanung Bramantyo, merupakan salah satu sutradara yang telah malang melintang di dunia perfilman Indonesia.Â
Berbagai film adaptasi sejarah dan biografi telah pernah digarapnya, seperti Habibie dan Ainun 3, Sang Kiai, Rudy Habibie, hingga yang terbaru yaitu Bumi Manusia.Â
Tak heran bila fim Soekarno: Indonesia Merdeka menjadi film adaptasi sejarah Indonesia yang cukup epic dan insightful untuk disajikan kepada semua kelompok umur. Jajaran aktor dan aktris juga tak kalah berpengalaman, ada nama Ario Bayu yang sukses membawa kharisma dan sifat cinta kasih Soekarno.Â
Ario Bayu juga telah malang melintang di perfilman Indonesia seperti di film 22 menit yang diadaptasi dari peristiwa Bom Sarinah, Java Heat yang sukses membawanya bekerja bersama aktor ternama Amerika Kellan Lutz yang pernah main di film Twilight serta Mickey Rourke yang pernah main di film Iron Man 2.Â
Selanjutnya ada nama Maudy Kusnaedi yang sukses membawa kesan wanita tangguh pada Inggit serta jangan lupa ada nama Lukman Sardi yang berhasil membawa karakter Hatta yang cool tetapi sangat jenius. Ada juga budayawan Sujiwo Tejo sebagai ayah Soekarno sukses membawa kesan jowo kentel pada karakter Soekemi Sosrodiharjo.Â