Mohon tunggu...
Fabian nauvalramadhan
Fabian nauvalramadhan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Tugas sekolah XII MIPA2 SAVAL

Teruslah Hidup walaupun dirimu tidak berguna

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Pahlawan dari Irian

21 November 2021   11:16 Diperbarui: 21 November 2021   11:40 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 10 Oktober tahun 1921 terlahirlah seorang anak laki laki yang tidak akan diduga kelak dia besar akan menjadi apa? Anak itu lahir di sore hari di suatu pulau yang bernama pulau Biak, Papua, Hindia Belanda. Ya anak laki laki itu bernama Frans kaiseipo seorang anak yang baik dan ramah, tidak ada yang menduga saat besar nanti Frans akan menjadi apa dan akan seperti apa, di sore hari yang tenang kala itu Frans sedang bermain di pesisir pantai yang indah sambil menikmati sore yang indah. Tak lama ibunya pun memanggil

   "Frans ayoo nak cepatlah masuk matahari sudah mulai tenggelam, nanti kau masuk angin" ucap ibu dari Frans dan Frans pun menyaut dari bawah pohon kelapa dekat halaman belakang rumahnya

   "Baik buu tunggu sebentar lagi aku sedang menikmati senja ini." setelah itu Frans masuk kedalam rumah, melihat ibunya yang sedang masak untuk hidangan malam, tanpa banyak basa basi Frans pun langsung membantu ibunya untuk menyiapkan hidangan malam.

Keesokan harinya Frans diajak oleh ayahnya pergi untuk mencari ikan dilaut, tatkala sedang mencari ikan dilaut. Frans mempunyai berjuta pertanyaan kepada ayahnya tentang daerah tempat ia lahir ini. Dan Frans pun memberanikan diri untuk bertanya kepada ayahnya. 

   "ayah mengapa pulau tercinta ini, dijajah oleh orang asing?, mengapa orang orang ituu ada di pulau kita?, bukankah mereka seharusnya tidak ada di pulau kita ini." 

Tapi ayahnya pun bingung dan tidak bisa berkata dengan pertanyaan Frans tersebut ayahnya hanya berkata. "sudahlah nak kau jangan banyak memikirkan pertanyaan aneh seperti ituu, yang penting kita masih bisa hidup kan sudahlah." 

   Setelah pulang mencari ikan Frans langsung bergegas membantu ayahnya membawa ikan untuk dibawa kerumahnya, saat dirumah Frans langsung menemui ibunya yang sedang beres-beres."hai ibu lihatlah aku mendapatkan ikan yang banyak sekali". Ibunya pun menyaut "wahh mantap sekali nak kamu sama seperti ayah yang memiliki bakat untuk mencari ikan sendiri". Frans pun tertawa mendengar perkataan ibunya "hehehe iyaa buu tapi ini juga kan hasil ayah semua aku hanya ikut saja tadi" 

Setelah itupun Frans pergi mandi dan melanjutkan aktifitas seperti biasanya.

Keesokan harinya Frans bangun di pagi buta untuk bersiap mandi dan sekolah. Frans harus pergi ke sekolah dari pagi buta karna jarak tempuh sekolah yang cukup jauh, dia harus berjalan kaki kurang lebih dalam waktu 1jam, karna pada saat itu jarang sekali yang memiliki kendaraan bahkan hampir tak ada. 

Saat disekolah Frans belajar dengan sungguh sungguh. Setelah pulang sekolah Frans menjalani aktifitas seperti biasanya dari membantu ibu ataupun ayahnya. 

Hari hari sudah berlalu Frans menjalani hidupnya dengan menjadi anak yang periang, meskipun Frans sedikit merasa hidupnya sedikit tidak tenang karna pulau Biak kala itu masih ada dibawah kekuasaan Belanda. Frans yang mulai berajak dewasa, mulai memiliki pemikiran ketidak sukaan nya terhadap belanda ya Frans dikenal sebagai pemuda yang hidupnya anti belanda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun