Pada dasarnya manusia memiliki dua kekuatan dasar untuk bertahan. Yang pertama adalah Human innate intelegence atau kekuatan alam bawah sadar.Â
Pada saat kritis dan terdesak energi ini biasanya refleks akan keluar. Yang kedua dan  setiap hari digunakan adalah Tecnichal Intelligence. Ini adalah sebuah upaya intelektual manusia untuk mengupayakan eksistensi kehidupannya. Dengan kata lain, manusia adalah ciptaan mulia dan istimewa. Dengan akal ia mencari cara dan meramu siasat agar dapat bertahan hidup baik pribadi atau kelompok.Â
Menyadari bahaya kiamat yang sangat mengancam,  deretan konglomerat terkaya dunia dikabarkan  mulai melakukan investasi masa depan. Mereka melepas investasi tempat dalam bunker raksasa  atau bahtera raksasa yang dibuat seperti kapsul dan nantinya bisa melindungi ratusan ribu konglomerat jika kiamat datang.
Tentu ini sesuatu yang wajar. Siapa saja pasti takut dengan kiamat. Jangankan konglomerat, seorang bapak pernah  mengutarakan maksudnya untuk membeli lahan di pelosok desa jauh lalu mengelola perkebunan untuk  persediaan di masa sukar nanti. Ini adalah bentuk  dari Tecknical Intelegence manusia. Tapi Alkitab menulis kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali akan seperti pencuri di tengah malam (Matius 24 : 42, 1 Tes. 5 : 2). Pertanyaannya; Bisakah Intelecktual Intelegence  atau Human Innate Intelegence sebagai kemampuan unggul manusia menghindari waktu Tuhan itu?
                   ***
d. Berlindung Pada Spiritual Intelligence adalah cara Sejati Pengikut Kristus
Apa yang saya istilahkan Spiritual Intelegence di atas adalah suatu kesadaran roh bahwa manusia memiliki sumber kehidupan yaitu Tuhan semesta Alam. Allah ELOHIM yang bersifat absolut. Roh sifatnya kekal dan akan kembali bersatu kepada asalnya, sama seperti kesadaran secara religius Kristen bahwa roh kita akan kembali kepada kekuasan Tuhan YHWH.Â
Kesadaran roh yang membuat seorang Kristen dapat bertahan dalam kebenaran secara alkitabiah walau dalam masa-masa sukar sekalipun. Kesadaran rohani juga yang nanti memutuskan ke dalam kelompok mana  dia / seseorang menggabungkan diri. Apakah dalam kelompok 5 gadis bijak atau 5 gadis bodoh? dalam Matius 25 : 1-13 alkitab mengkonfirmasikan kepada umat Tuhan soal kesiapan menjelang hari akhir, agar sewaktu mempelai pria datang di tengah malam buta, kita sudah punya minyak yang cukup dalam pelita kita. Sementara soal 5 gadis bodoh, 2 Petrus 3:3 mengatakan,  bahwa di akhir zaman manusia bukan hanya tak percaya soal kiamat atau hari kedatangan Kristus, Mereka malah menantang Tuhan (Ayat 4).
Peradaban Maju, kemunduran Moral, semuanya adalah upaya Menjaring Angin
Lain George Garaudy lain pula Ali Syariati. Pemikir dan budayawan barat ini mengutarakan peradaban manusia ibarat langkah kaki. Jika progress atau kemajuan maju selangkah, maka  akhlak atau moral  manusia juga mundur selangkah. Sekarang ini segala bentuk kejahatan (dosa) terjadi dimana-mana.Â
Bahkan sifat-sifat buruk yang dulu belum kita dengar semua terjadi di masa ini. Semakin canggih sistem kehidupan manusia, semakin semakin bertambah kekalutan dan kekacauan di Bumi.  Sang pengkotbah Salomo, putra Raja Daud menggambarkan kehidupan di bawah Bumi sebagai kesia-siaan belaka dan upaya menjaring angin. Ia menulis; tidak ada yang baru di bawah matahari  semuanya sudah pernah ada dan akan berulang.  (Pemulihan Bumi menjadi Langit dan Bumi yang baru : Wahyu 21 : 1).