Mohon tunggu...
Achmad Faizal
Achmad Faizal Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di MA Unggulan Nuris dan Ma'had Aly Nurul Islam Jember

pendidik yang masih terus belajar, memahami, bertindak semampu hati, akal, dan tenaga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Embun di Ranu Segaran

23 Desember 2017   15:23 Diperbarui: 23 Desember 2017   15:42 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto pribadi, ranu segaran tampak dari bukit kerinduan

di antara jalanan raya menujumu

jurang membentang, lembah menengadah ditumbuhi hijau berkilauan

terkadang menanjak kuda besiku menantang

bahkan kelokan tajam berselang penuh kehatian

wahai Kraksaan, kota yang sunyi, pernah kah kau dengar sebelumnya

atau Probolinggo yang hangat tapi tak ada apa-apa ketimbang Jember

apalagi dengan Banyuwangi

seolah senyap di dalam peta kedatangan pelancong

di musim hujan, semi-semi kelabut merebut sepi

sebab jalan setapak menujumu terlalu terjal, tak mengenal aspal

hanya tanah menggumpal yang tak penah resap dirundung gerimis setiap waktu

aku tak pernah menyerah kawan

kuda besi ini masih mengaum mereduksi letih

tampak di mataku surga yang pantas aku dapatkan

ranu yang tenang, pinus menjulang indah, cahaya yang bersahaja

bukit kerinduan, banyu ranu yang kemijau bak kilau zamrud

rakit, pendopo yang melekat di tepian

angsa, burung dara, atau kupu-kupu kuning yang mungil

mataku biru mengharukan debar dalam dada keagungan

dua tahun lalu aku ke sana, bayangan ini mengawang

sesampaiku melampaui resah perjalanan

saatnya otakku terbuka dalam kemesraan

ya, aku tak sendiri memikirkanmu dalam tempuh waktu

meski wajah ranu ini masih sama tak terpikirkan empu

kini aku merana dalam puas di bibir Segaran yang kurasa roman

pagi yang mulai beranjak, embun jatuh di mulut daun bunga mawar

tepat di ujung pendopo ini, terasnya berjuntaian dahan-dahanmu ucapkan salam

wahai sepi, selamat datang kembali

bersama kekasih dalam wisata yang tak terpedulikan

                                                            kepada Desember 2017, aku bercerita.             

  

foto pribadi, bukit kerinduan
foto pribadi, bukit kerinduan
 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun