aku tak pernah menyerah kawan
kuda besi ini masih mengaum mereduksi letih
tampak di mataku surga yang pantas aku dapatkan
ranu yang tenang, pinus menjulang indah, cahaya yang bersahaja
bukit kerinduan, banyu ranu yang kemijau bak kilau zamrud
rakit, pendopo yang melekat di tepian
angsa, burung dara, atau kupu-kupu kuning yang mungil
mataku biru mengharukan debar dalam dada keagungan
dua tahun lalu aku ke sana, bayangan ini mengawang
sesampaiku melampaui resah perjalanan
saatnya otakku terbuka dalam kemesraan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!